Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.000 Per Dollar AS

Kompas.com - 02/10/2018, 12:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini, Selasa (2/10/2018), melewati level Rp 15.000 per dollar AS. Nilai tukar tersebut telah melampaui level psikologisnya dan terendah sejak krisis moneter dua dekade silam.

Data pasar spot Bloomberg menunjukkan, rupiah diperdagangkan pada level Rp 15.025 per dollar AS. Angka tersebut melemah 114,5 poin atau 0,77 persen dibandingkan posisi pembukaan, yakni Rp 14.945 per dollar AS.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada pada level Rp 14.910 per dollar AS.

Penyebab pelemahan rupiah pada hari ini adalah peningkatan sentimen terhadap aset negara-negara berkembang dan melonjaknya harga minyak dunia.

Sepanjang tahun ini, rupiah telah melemah hampir 10 persen. Ini sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan AS yang mendorong penguatan nilai tukar dollar AS.

Selain itu, defisit transaksi berjalan juga membuat perekonomian Indonesia rentan terhadap gejolak keuangan global dan negara-negara berkembang lainnya, seperti Turki dan Argentina. Adapun harga minyak dunia sudah naik hampir tiga kali lipat sejak 2016. Hal itu membuat negara pengimpor minyak tertekan.

"Kenaikan suku bunga AS, harga minyak yang tinggi yang bisa membuat defisit neraca perdagangan melebar, dan penguatan dollar AS dalam beberapa hari terakhir, terbukti sulit bagi Bank Indonesia (BI) untuk menjaga (nilai tukar di) Rp 15.000," kata Khoon Goh, Kepala Riset ANZ Banking Group di Singapura, seperti dilansir dari Bloomberg.

Goh menuturkan, apabila sentimen tidak membaik, maka ia memandang bisa saja rupiah terus melemah hingga ke level Rp 15.200 per dollar AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com