KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, keresahan Trump terkait lonjakan harga minyak adalah hal yang tepat. Namun, dirinya menambahkan, seharusnya Trump menyalahkan dirinya sendiri atas hal itu.
"Presiden Trump telah mengatakan, dirinya merasa harga minyak terlalu tinggi. Pada beberapa sisi dirinya memang benar, tetapi kami merasa harga minyak di kisaran 65 hingga 75 dollar AS per barel tak masalah untuk memastikan perusahaan minyak berjalan secara efisien, begitu pula investasinya," ujar Putin pada Rabu, (4/10/2018).
"Di sisi lain, harga minyak saat ini juga merupakan dampak dari beberapa kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Saya berbicara mengenai sanksi AS terhadap Iran, mengenai permasalahan-permasalahan politik yang terjadi di Venezuela dan serta apa yang terjadi di Libya," lanjut dia.
Putin pun menambahkan, seharusnya Trump bercermin untuk melihat siapa yang patut dipersalahkan atas harga minyak yang melonjak begitu tinggi belakangan ini.
Komentar Putin muncul sebagai tanggapan selepas Trump mengritisi pihaknya dan OPEC yang sepakat untuk membatasi produksi minyak pada 2016 lalu untuk menjaga harga minyak yag anjlok pada pertengahan 2014 lantaran adanya suplai global yang berlebih.
Arab Saudi dan Rusia pun telah menyanggupi untuk bisa memenuhi kurangnya suplasi minyak dunia lantaran pemangkasan produksi minyak Iran akibat dari sanksi AS yang mulai berlaku efektif pada tanggal 4 November mendatang.
Adapun pada bulan Juni lalu, negara-negara produsen minyak, baik yang tergabung dalam OPEC maupun tidak, telah sepakat untuk kembali mengurangi ambang batas produksi minyak mereka guna meringankan tekanan harga.
Mengenai hal tersebut, Putin melakukan pembelaan dengan mengatakan tujuan dari adanya pebatasan produksi sebagai salah satu upaya untuk menyeimbangkan pasar.
"Adapun pengurangan produksi dan menjaganya tetap rendah, ini hanya alat, ini bukan tujuan kami. Tujuan kami adalah untuk menyeimbangkan pasar, ketika kami bersama rekan-rekan kami dari OPEC setuju untuk memangkas produksi ini adalah apa yang kami bicarakan tentang, memangkas stok yang berlebih, ini bukan tentang pendapatan perusahaan minyak,"katanya.
"Jika pasar tidak seimbang, ada situasi yang mengarah pada pengurangan investasi dan akhirnya ini akan menciptakan defisit di pasar dan harga akan melonjak," lanjut Putin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.