Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM Akan Keluarkan Rekomendasi Penanganan Pasca-Bencana Palu

Kompas.com - 04/10/2018, 10:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menurunkan tim ke Palu untuk melakukan mapping mengenai kegempaan, mulai dari memetakan di mana saja potensi gempa hingga dampak dari bencana alam tersebut.

Hasilnya akan dikeluarkan dalam rekomendasi yang akan diserahkan ke pemerintah untuk membenahi Palu pasca gempa dan tsunami.

"Sehingga nanti mereka bisa mengeluarkan analisis untuk berikan rekomendasi ke pemerintah untuk membangun kembali Palu," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar, Rabu (3/10/2018).

Dalam laporan tersebut akan tertulis wilayah mana saya yang direkomendasikan dan yang tidak direkomendasikan untuk dibangun kembali. Menurut dia, tata ruang sangat penting agar masyarakat bisa menghindari wilayah yang paling rawan terdampak gempa.

Kalaupun terpaksa dibangun bangunan kembali, ada syarat penataan ruang yang harus dipenuhi sesuai Undang-undang 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Apalagi, bukan sekali ini Palu mengalami gempa bumi.

"Palu sudah beberapa kali sehingga jadi sorotan. Para ahli di sana udah beri rekomendasi, kita juga sudah petakan," kata Rudy.

Rudy mengatakan, di lokasi bencana, tim memasang peralatan untuk mengukur apakah masih ada tremor. Mereka juga memetakan kembali di mana saja wilayah yamg terdampak likuifaksi, termasuk tsunami dan daerah yang rawan longsor.

"Saya harap dalam tiga hari ke depan rekomendasikan selesai hasil pemetaan dampak kegempaan," kata Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com