Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arang Batok Kelapa Indonesia Diminati Srilanka dan Korsel

Kompas.com - 07/10/2018, 09:53 WIB
Achmad Faizal,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Komoditas arang dari batok kelapa ternyata diminati negara lain. Tahun ini, dua produk tersebut menjadi komoditas ekspor bagi Indonesia.

Srilanka dan Korea Selatan adalah dua negara peminat komoditas arang batok kelapa asal Indonesia.

Akhir bulan lalu, 1.000 ton arang batok kelapa diekspor ke Colombo, Srilanka. Ekspor tersebut adalah ekspor pertama arang batok kelapa Indonesia ke luar negeri.

"Nilai ekspornya masih sekitar Rp 8 miliar. Semoga ke depannya terus meningkat," kata Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero, Agus Andiyani, dalam Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2018 di Surabaya, Sabtu (6/10/2018).

Produk arang batok kelapa juga diminati Korea Selatan. Dalam waktu dekat. kata Agus, arang batok kelapa juga akan dikirim ke Korea Selatan dengan volume 10.000 ton.

"Produk arang batok kelapa didapat dari beberapa daerah di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi," jelasnya.

Nantinya arang diolah menjadi bahan kosmetik, alat penyaring atau filter air, alat pengawet, karbon, briket dan lainnya.

"Arang jadi komoditas bagus untuk ekspor," jelasnya.

Menurut dia, sebenarnya banyak sekali komoditas dalam negeri yang punya potensi besar untuk ekspor, khususnya komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.

"Perlahan kami akan terus eksplorasi dan memasarkan," ucapnya.

Ekspor BUMN sendiri disebut sebagai upaya penguatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS. Selain PT PPI, sejumlah BUMN industri strategis yang tahun ini berkomitmen mengekspor produknya yakni PT Pindad, PT Krakatau Steel Tbk, PT Industri Kereta Api/INKA, PT Barata Indonesia, dan PT Dirgantara Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com