Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Wisata di Taman Nasional Orang Utan Tanjung Puting akan Disertifikasi

Kompas.com - 08/10/2018, 20:08 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KUMAI, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo bakal memberikan sertifikat kelayakan kepada kapal-kapal penumpang dan pariwisata di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah.

Pemberian sertifikat itu dilakukan sebagai bukti bahwa kapal-kapal penumpang dan pariwisata di sana layak beroperasi. Adapun kapal-kapal tersebut kerap membawa wisatawan asing maupun domestik ke Taman Nasional Orang Utan Tanjung Puting.

"Ini dipicu dari banyaknya kecelakaan laut yang terjadi. Pak Menteri (Perhubungan) meminta kawan-kawan di Ditjen Perhubungan Laut untuk mulai mengkampanyekan dan mensosialisasikan program-program keselamatan bagaimana yang seharusnya. Kapal-kapal disini yang belum bersertifikat akan disertifikasi semua, kemudian juga pelautnya," jelas Agus di Pelabuhan Kumai, Senin (8/10/2018).

Agus menambahkan, sertifikasi yang dilakukan langsung oleh Ditjen Perhubungan Laut sepenuhnya gratis. Para pemilik kapal yang belum memiliki sertifikat bisa langsung menghubungi KSOP untuk mengakomodir hal tersebut.

Selain itu, tak hanya kapal melainkan juga para pelaut dan awak kapal bakal diberikan sertifikat melalui pelatihan dari Ditjen Perhubungan Laut.

Agus merasa hal itu sangat penting dilakukan mengingat para petugas kapal membawa nyawa banyak orang ketika beroperasi.

"Kami juga punya program sertifikasi pelaut baik tradisional, non tradisional, nelayan, semua juga akan kami latih kami didik basic training. Saya harap kru kapal memanfaatkamnya karena nanti ada saatnya law enforcement sehingga kalau ada kapal yang tidak bersertifikat juga nakhoda dan krunya tak boleh melaut," terang dia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ditjen Perhubungan Laut juga tengah melakukan Kampanye Keselamatan Pelayaran 2018 sejak 7 hingga 9 Oktober 2018.

Hal itu berbarengan dengan kegiatan Wonderful Sail to Indonesia 2018 di mana Pelabuhan Kumai menjadi titik singgah peserta yacht rally yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 11 Oktober 2018.

Kepala KSOP Kelas IV Pelabuhan Kumai Wahyu Prihanto menyatakan kampanye tersebut dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti ujipetik kelaiklautan kapal, sosialisasi keselamatan pelayaran, pemberian bantuan 350 unit life jacket, dan penyerahan sertifikat pengukuran kapal.

Wahyu juga menyampaikan bahwa pihaknya selama kurun waktu 2018 telah melakukan kegiatan pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal terhadap kapal-kapal tradisional di bawah 7 GT maupun kapal-kapal di atas 7 GT.

"Adapun sejak bulan Mei 2018, kami telah menerbitkan 250 sertifikat pengukuran dan dan kegiatan ini masih terus berlanjut dilakukan oleh Kantor KSOP Kelas IV Kumai hingga akhir tahun ini," tandas Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com