Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kerja Sama Riset Vaksin dengan Yayasan Bill Gates

Kompas.com - 14/10/2018, 07:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali menghasilkan banyak kesepakatan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan banyak pihak lain. Salah satunya adalah kerja sama dengan yayasan milik pendiri Microsoft dan miliarder Bill Gates.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, banyak filantropis dan orang berpengaruh di dunia datang ke Bali untuk menghadiri pertemuan tersebut. Tujuannya adalah agar mereka bisa memberikan pengaruh baik dalam bentuk kebijakan.

Tidak hanya itu, mereka juga dengan terbuka membantu negara-negara termasuk Indonesia apabila dirasa ada permasalahan yang dapat dipecahkan bersama. Ini termasuk yayasan Bill & Melinda Gates yang berkomitmen kerja sama dengan Indonesia terkait vaksin.

"Bill & Melinda Gates Foundation concern soal kesehatan. Mereka ingin bantu research di BUMN melalui PT Biofarma untuk vaksin di seluruh dunia," kata Sri Mulyani saat konferensi pers pencapaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali Art, Sabtu (13/10/2018).

Dengan kerja sama tersebut, maka vaksin tidak hanya diproduksi di negara Barat yang cenderung bersifat monopolistik. Negara seperti Indonesia dan India juga mampu memproduksi vaksin.

"Perusahaan farmasi di Indonesia diharapkan punya kapasitas, jadi harapannya bisa ikut jadi pemain dunia," jelas Sri Mulyani.

Dengan kerja sama tersebut, diharapkan pula harga vaksin menjadi lebih terjangkau. Pada akhirnya, penanganan dan pemberantasan beragam penyakit di seluruh dunia menjadi lebih optimal.

Di dalam pertemuan yang dihadiri lebih dari 30.000 delegasi dari 189 negara tersebut, Melinda Gates juga hadir. Gates sempat menjadi panelis dalam diskusi tingkat tinggi terkait kesetaraan gender di dalam lingkungan kerja dan kemampuan ekonomi digital mentransformasi kehidupan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com