Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: E-commerce Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Asia

Kompas.com - 16/10/2018, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Asia mencapai 5,6 persen pada tahun 2018. Adapun pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut diprediksi mencapai 5,4 persen.

Dalam laporan Regional Economic Outlook Asia and Pacific edisi Oktober 2018 yang dirilis pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali pekan lalu, IMF menyebut e-commerce merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi Asia. IMF memandang, e-commerce memiliki potensi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia 5,6 Persen Tahun Ini

"Bagi konsumen, e-commerce dapat diterjemahkan sebagai akses yang lebih baik ke lebih banyak produk dan layanan dengan harga yang lebih terjangkau, akhirnya mendorong konsumsi," tulis IMF dalam laporannya.

Adapun bagi korporasi-korporasi, e-commerce juga memberikan kesempatan bisnis baru dan akses yang lebih luas ke pasar. Pada akhirnya, kondisi ini akan menggenjot investasi.

Sebuah analisis ekonometri yang dilakukan IMF menunjukkan, partisipasi di perdagangan online diasosiasikan dengan peningkatan total faktor produktivitas sebanyak lebih dari 30 persen di Asia. Selain itu, terjadi pula peningkatan ekspor sebesar 50 persen.

"Yang menarik, e-commerce juga secara spesifik menguntungkan bagi usaha kecil di Asia," ujar IMF.

Secara umum, IMF menyatakan Asia adalah pemimpin dalam hal e-commerce dan layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech). Misalnya saja, satu dekade lalu, China menyumbang 1 persen dari total transaksi ritel e-commerce global, namun kini angkanya sudah melonjak menjadi 40 persen.

Penetrasi e-commerce di China saat ini mencapai 15 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan AS yang baru mencapai 10 persen. Penetrasi e-commerce di negara-negara lainnya di Asia cenderung rendah, namun tumbuh sangat pesat di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com