Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2018 di Bawah 2 Persen

Kompas.com - 17/10/2018, 14:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan defisit APBN untuk keseluruhan tahun 2018 bisa di bawah 2 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto).

Dalam APBN 2018, sebelumnya pemerintah menetapkan defisit anggaran untuk tahun berjalan maksimal sebesar 2,19 persen terhadap PDB.

"Outlook defisit APBN kita akhir tahun ini akan di bawah 2 persen, antara 1,83 persen sampai 2 persen atau lebih rendah dari target APBN 2018 sebesar 2,19 persen terhadap PDB," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (17/10/2018).

Jika dilihat data realisasi pelaksanaan APBN 2018 hingga 30 September 2018, tercatat total pendapatan negara sebesar Rp 1.312,3 triliun dan total belanja negara sebesar Rp 1.512,6 triliun. Dari data tersebut, maka defisit anggaran mencapai Rp 200,2 triliun.

Realisasi defisit anggaran akhir September 2018 ini setara dengan 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio tersebut jauh lebih rendah dibanding defisit anggaran periode yang sama tahun lalu, yaitu per 30 September 2017 yang sebesar Rp 272 triliun atau 2 persen terhadap PDB.

Defisit yang semakin turun menandakan pelaksanaan APBN dijalankan dengan sehat dan pendapatan semakin mendekati target yang telah ditetapkan, baik dari sektor perpajakan (pajak dan bea cukai) hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sri Mulyani meyakini, pelaksanaan APBN sampai akhir tahun masih sesuai jalur dan outlook defisit sampai akhir tahun nanti akan menggembirakan.

Sementara untuk keseimbangan primer akhir September 2018 tercatat defisit Rp 2,4 triliun. Capaian ini turun sangat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu yang defisit Rp 99,2 triliun.

Keseimbangan primer merupakan penerimaan negara dikurangi belanja di luar pembiayaan bunga utang. Posisi defisit keseimbangan primer menandakan pemerintah harus mencari utang untuk membayar utang yang terdahulu.

Adapun dari awal tahun 2018, posisi keseimbangan primer di beberapa bulan telah mengalami surplus, yakni pada April, Mei, Juni, dan Agustus. Sri Mulyani memastikan, pemerintah terus berupaya untuk membawa keseimbangan primer ke posisi nol atau positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com