Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Joy Wahyudi dan "Jebakan Batman"

Kompas.com - 18/10/2018, 16:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JOY Wahyudi bisa jadi satu-satunya presiden direktur dan chief excecutive officer (CEO) di industri telekomunikasi seluler yang mundur dalam kurun waktu belum setahun sejak dilantik menggantikan pendahulunya, dalam hal ini Alexander Rusli, dari PT Indosat Ooredo.

Joy yang mantan direktur komersial PT XL Axiata, lalu direktur penjualan dan distribusi Indosat itu, sudah minta mundur pada Agustus 2018, setelah menjabat sejak 27 September 2017. Padahal, ia dikontrak lima tahun.

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Indosat Ooredoo pada Rabu (17/10/2018), Joy diberhentikan dengan hormat dan diganti oleh Chris Kanter yang semula adalah anggota komisaris Indosat. Di acara itu diperkenalkan jajaran direksi yang sama sekali baru hasil rombakan, termasuk Arief Musta'in, semula pejabat di PT Telkom.

Baca juga: Chris Kanter Didapuk Jadi Dirut Baru Indosat

Indosat ditinggalkan Joy saat imbas kebijakan pendaftaran (registrasi) kartu SIM prabayar yang digalakkan pemerintah sejak Oktober 2017 dan berakhir pada Mei 2018 masih sangat terasa. Operator lain— Telkomsel, XL Axiata, SmartFren dan Tri—juga terkena imbas, namun sebagian mereka sudah hampir pulih.

XL Axiata malah mengklaim peringkatnya naik, dari posisi ketiga setelah Indosat, menjadi peringkat kedua setelah Telkomsel dan baru disusul Indosat. Bisa jadi, bagi Joy, program registrasi lebih merupakan “jebakan batman”.

Mendung suram di industri telko memang dipicu ulah operator sendiri yang melakukan perang tarif. Dari semua operator, yang paling menderita akibat perang tarif ya Indosat, yang bahkan pernah meminta pemerintah menetapkan tarif batas bawah untuk menolong industri.

Pemerintah bergeming. Tarif batas bawah ditetapkan sebab ada unsur keselamatan yang harus dipenuhi operator, seperti misalnya pada penerbangan. Di industri seluler tidak ada unsur keselamatan semacam itu yang harus dijaga agar tidak berdampak serius pada layanan masyarakat.

Salah langkah

Kondisi Indosat saat diwarisi Joy cukup, bahkan sangat sehat. Dari lima  tahun masa kepemimpinan Alexander Rusli—penyuka ayam pop yang mampu menghabiskan 20 potong sekali makan itu—, dua tahun terakhir menjadi tahun emas Indosat.

Pada 2016, Alex membawa Indosat mendapat untung Rp 1,105 triliun dari pendapatan Rp 29,2 triliun. Lalu pada tahun berikutnya, 2017, Indosat untung Rp 1,135 triliun dari pendapatan Rp 29,9 triliun. Terakhir, saat Alex meninggalkan Indosat, jumlah pelanggan operator itu sekitar 110 juta.

Baca juga: Direktur Utama Indosat Joy Wahyudi Mengundurkan Diri

Namun, tiba-tiba saja peruntungan Indosat jeblok sejeblok-jebloknya. Pendapatannya pada triwulan satu 2018 hanya Rp 5,692 triliun, turun 21,9 persen dari periode yang sama pada 2017 yang Rp 7,289 triliun. Di triwulan ini Indosat merugi sampai Rp 465,8 miliar dan jumlah pelanggan turun menjadi hanya 96,1 juta.

Pendapatan di triwulan kedua 2018 juga tidak membaik, hanya Rp 11 triliun, turun 26,8 persen dari periode yang sama pada 2017 yang Rp 15,1 triliun. Di semester pertama 2018 itu Indosat rugi Rp 435,948 miliar, mengiringi penurunan jumlah pelanggan yang tinggal 75 juta

Ada salah langkah yang dilakukan manajemen pimpinan Joy ketika program registrasi dimulai pemerintah. Saat itu, gudang para distributor semua operator penuh oleh puluhan juta bahkan lebih dari seratus juta kartu perdana yang belum laku, dan semua operator memerintahkan distributor mengaktifkan perdana yang terancam hangus tadi.

Telkomsel saja yang sebelum registrasi punya 177,8 juta pelanggan tiba-tiba kebanjiran 196 juta pelanggan, meski kemudian turun pada semester 1/2018 menjadi 175 juta lagi. Namun, beda dengan operator lain, Indosat mengaktifkan jutaan kartu perdana menggunakan satu KTP lewat robot.

Padahal, peraturan pemerintah menyatakan bahwa satu KTP hanya boleh dipakai untuk mengaktifkan tiga nomor tiap operator. Ketika pemerintah mengharuskan penghangusan jutaan nomor yang diaktifkan robot tadi, jumlah pelanggan Indosat pun langsung merosot, begitu juga average revenue per user (ARPU) yang seharusnya didapat.      

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com