Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Daya Saing Startup, Bekraf Luncurkan BE-X

Kompas.com - 19/10/2018, 16:05 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif Republik lndonesia (Bekraf) meluncurkan program BE-X yakni program akselerasi startup yang fokus terhadap pembentukan founder dan team founder yang siap berteknopreneur.

BE-X ada dalam upaya mendorong startup lndonesia menghadapi revolusi industri 4.0.

"Untuk mempersiapkan startup lndonesia siap bersaing secara global, tidak hanya infrastruktur dan pengetahuan mengenai startup saja yang diperlukan, akan tetapi juga membutuhkan adanya faktor X yaitu extra, excellent dan collaboration. Factor X inilah yang coba kami bangun dan tingkatkan di start up Indonesia” ujar Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Ricky mengatakan, perlunya faxtor X ini dalam berteknopreneur agar founder dan team founder memiliki mental yang ekstra dalam menghadapi persaingan, excellent dalam ide dan mampu berkolaborasi dalam tim sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya bisa berkelanjutan tetapi juga bisa berkembang semakin besar.

Baca juga: Ini Dua Kunci Agar "Startup" Dilirik Investor

BE-X akan melakukan seleksi terhadap 42 startup yang berpotensi besar di masa depan.

Program BE-X ini nantinya akan dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu: Rekrutmen, Pelaksanaan Akselerasi dan Demo Day.

Dalam tahap rekrutmen, Bekraf akan melakukan beberapa tahapan seleksi yaitu pengajuan proposal secara online, kurasi proposal, proses penilaian dan pitching. Pada tahapan akselerasi, peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan pelatihan dan pengembangan terkait marketing dan channeling product serta marketing activities dari mentor handal.

Di tahapan akhir Demo Day, peserta yang sudah mendapat pembekalan akan melakukan demonstrasi start-up di hadapan venture capital dan stakeholder terkait. Nantinya peserta yang 'Iolos seleksi akan mendapat kesempatan untuk menghadiri capacity building dan memperoleh akses ke incubator, investor dan government network.

Sementara itu, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf Abdur Rohim Boy Berawi mengatakan, melalui program ini diharapkan akan bermunculan startup baru yang mendorong pertumbuhan ekosistem start up Indonesia dan start up Indonesia yang sudah ada bisa semakin besar dan menjadi the next unicorn.

Setelah Jakarta, sosialisasi BE-X selanjutnya akan dilaksanakan di beberapa kota lainnya yaitu Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.

Berdasarkan riset yang dikeluarkan Bekraf, PDB Ekonomi Kreatif Indonesia tumbuh 4,95 persen tahun 2016 senilai Rp 922,59 miliar. Sehingga memberikan kontribusi sebesar 7,44 persen terhadap total perekonomian nasional.

Sementara dari angka tersebut, kontribusi beberapa subsektor juga mengalami peningkatan. Subsektor arsitektur menyumbang 2,34 persen, aplikasi dan game developer 1,86 persen dan desain produk 0,22 persen.

Data riset 2015 juga menemukan bahwa penggunaan teknologi informasi pada industri ekonomi kreatif mengalami peningkatan. Sebesar 64,24 persen usaha Ekonomi Kreatif menggunakan komputer atau device. Sedangkan usaha Ekonomi Kreatif yang menggunakan internet (network) sebanyak 68,83 persen.

Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif Indonesia pada 2016 ini lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainnya, seperti Singapura 5,70 persen dan Filipina 4,92 persen.

Terlepas dari potensi yang ada, sektor Ekonomi Kreatif tanah air juga menghadapi berbagai kendala. Setidaknya terdapat 13 kendala yang berhasil teridentifikasi dari hasil temuan riset yang dilakukan tahun 2015.

Beberapa kendala mendasar yang harus dihadapi yaitu 37,40 persen kendala pada riset dan pengembangan dan 31,56 persenkendala edukasi. Melalui BE-X dua kendala dimungkinan dapat teratasi sehingga akan berkembang ekosistem start up digital lebih baik ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com