Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Bisnis Lancar, Ini Cara Kerja Sama dengan Influencer

Kompas.com - 22/10/2018, 11:16 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com -Brand-brand ternama kini mulai memperhitungkan jasa model dalam untuk mengkampanyekan produk produknya. Selain mahal, mekanisme kerja sama juga sulit karena padatnya aktivitas sang model.

Guna mengurangi biaya, pemilik merek atau produk sering menggunakan jasa influencer untuk berpromosi. Jadi tidak heran jika pekerjaan sebagai influencer menjamur beberapa tahun terakhir.

Selain berkesempatan mendapat produk secara cuma-cuma, influencer juga berhak mengikut berbagai acara yang diselenggarakan oleh brand produk tertentu.

Sebagai seorang pebisnis, Anda perlu lebih cermat dalam memilih influencer demi mendobrak angka penjualan.

Baca juga: Jangan Bingung! Ini Cara Mengatasi Bisnis yang Stagnan

Pastikan Anda memilih influencer yang berkualitas dan bisa menepati janjinya, sehingga tanpa diperingatkan sekalipun, ia bisa melakukan tugas secara tepat waktu. Dengan demikian, kegiatan pemasaran dapat berjalan efektif dan efisien demi meningkatkan angka penjualan produk kepada konsumen.

Seperti dikutip dari Cermati.com, beberapa hal berikut juga tidak boleh luput dari pertimbangan Anda sebelum bekerja sama dengan influencer.

1.  Memerhatikan popularitas influencer

Setiap influencer tentu memiliki tingkat popularitas yang berbeda-beda, tergantung bidang yang ditonjolkan. Ada yang populer di bidang fashion, make up, traveling, maupun kuliner. Pilih satu influencer yang sesuai dengan jenis bisnis Anda.

Jika bisnis Anda bergerak di bidang fashion, maka pilihlah influencer yang memang sering mengunggah atau ikonik dengan dunia fashion. Begitu juga bila produk Anda ternyata bidang kuliner, maka cari influencer yang sejalur dengan bisnis Anda.

Sebab, pengikut para influencer tersebut tentunya orang-orang yang memerhatikan atau memang hobi akan hal-hal yang menjadi ciri khas si influencer tersebut. Jika orang tersebut suka makanan, biasanya akan memfollow influencer yang selalu mengunggah seputar kuliner.

2.  Tingkat antusiasme followers terhadap influencer

Tingkat antusiasme pengikut di media sosial bisa dilihat dari jumlah followers, like dan komentar pada setiap foto yang dibagikan oleh sang influencer. Tak sedikit pengguna media sosial memakai jasa auto-followers untuk meningkatkan jumlah pengikut, misalnya di Instagram.

Hal ini dilakukan agar akun tersebut terkenal dan mendapat jasa endorse. Anda perlu berhati-hati kalau mendapati influencer yang seperti ini.

3.   Feed dan konten yang dibagikan

Influencer profesional biasanya sangat memerhatikan kualitas feed dan konten yang dibagikan kepada pengikutnya di media sosial. Feed dan konten dipercaya dapat menambah followers dengan cepat tanpa harus susah payah membeli followers palsu.

Dua aspek ini dapat menentukan kualitas foto dari produk yang Anda miliki, sehingga produk terlihat lebih bagus dan mewah. Sehingga memberi nilai tambah untuk menarik calon konsumen.

4.  Keramahan influencer

Perlu diingat, tidak semua influencer itu ramah. Terkadang ada yang banyak maunya. Mau produk bagus, mau dibayar mahal dan lain sebagainya. Influencer seperti ini tidak enak diajak bekerja sama, apalagi dalam jangka panjang. Lebih baik cari influencer lain yang lebih ramah, enak diajak bertukar pikiran serta mau dibimbing terkait pemasaran produk.

5.   Fee yang diminta influencer

Influencer yang sudah punya nama tentu akan meminta bayaran lebih tinggi dibanding influencer pemula. Jangan ragu untuk menghubungi influencer yang bersangkutan dan menanyakan informasi seputar fee atau tarif yang dipatok.

Lalu, sesuaikan fee yang dibayar dengan outcome yang didapat. Perkenalkan diri dan tujuan Anda menghubungi influencer tersebut. Gunakan pula kalimat yang sopan karena posisi Anda di sini adalah “meminta bantuan” atau berbisnis secara profesional.

6.  Kemampuan mengemas review menjadi cerita menarik

Produk yang berkualitas ditambah kemasan yang cantik saja tidak cukup ampuh untuk menarik minat konsumen. Influencer perlu mengemas ulasan (review) menggunakan kalimat menarik agar konsumen tersihir dan memutuskan untuk membeli produk.

Kalimat ulasan ini harus dijelaskan menggunakan kata-kata dan gaya bahasa khas influencer yang bersangkutan, sehingga kesannya tidak seperti dibuat-buat.

Ulasan produk biasanya ditampilkan dalam caption di media sosial ataupun blog. Jika Anda kenal dengan influencer tersebut, mintalah review menggunakan video guna meningkatkan antusiasme konsumen untuk mau membeli produk.

7.   Kesediaan menjadi Partner dalam jangka panjang

Agar kerja sama dengan influencer tetap berlanjut, jalinlah komunikasi dua arah yang baik. Anda bisa menghubungi influencer tersebut secara berkala dan meminta bantuannya dalam memasarkan produk.

Mencapai hal ini tentu tidak mudah karena banyak pebisnis lain yang juga menggunakan jasa mereka. Bahkan bisnisnya bergerak di bidang yang sama dengan bisnis Anda. Tapi tenang, selama produk yang Anda pasarkan berkualitas, influencer tersebut akan tetap setia, kok. Apalagi kalau Anda memberi bayaran yang menggiurkan.

Artikel ini kerja sama dengan Cermati.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com