Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NPL Naik, BRI Sebut Ada 3 Perusahaan Alami Kredit Macet

Kompas.com - 25/10/2018, 06:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia dalam paparan kinerja kuartal II mencatatkan peningkatan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 2,5 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2,33 persen. Kenaikan NPL tersebut juga terjadi jika dibandingkan dengan kuartal II tahun ini yang sebesar 2,41 persen.

Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto menjelaskan, kenaikan NPL didorong oleh kenaikan NPL di segmen kredit korporasi lantaran terdapat 3 nasabah yang mengalami kredit bermasalah.

"Memang ada kenaikan NPL korporasi karena ada 3 nasabah kita yang kuartal ini mengalami penurunan kolektibilitas," ujar Kuswiyoto ketika memberikan penjelasan kinerja perusahaan kuartal III di kantornya, Rabu (24/10/2018).

Lebih lanjut Kuswiyoto menjelaskan, salah satu perusahaan yang mengalami permasalahan kredit ini adalah perusahaan yang berkaitan dengan minyak lantaran jatuhnya harga minyak sehingga berimbas pada kinerja perusahaan.

“Hari ini kami upayakan recovery karena ini (kredit) sindikasi, yaitu menyangkut juga offshore bank. Jadi mungkin kami agak lama menyelesaikannya. Untuk tahun ini sepertinya belum selesai, Insya Allah pertengahan tahun depan semuanya bisa terselesaikan,” jelas dia.

Perusahaan lain adalah BUMN yang bergerak di bidang benih. Kuswiyoto menjelaskan, pihaknya masih mengupayakan untuk rekstrukturisasi sebab kredit yang disalurkan cukup besar.

Adapun nasabah terakhir merupakan perusahaan asing yang juga dalam bentuk kredit sindikasi.

"Kami sedang mencari cara yang pas karena untuk sindikasi, kami harus melakukan koordinasi dengan anggota sindikasi lainnya,” tutupnya.

Sebagai informasi, penyaluran kredit BRI kuartal ini sebesar Rp 808,9 triliun pada. Kredit tersebut tumbuh 16,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2017 sebesar Rp 694,2 triliun.

Peningkatan ini melampaui pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 12,6 persen pada September 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com