Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Masalah Baru BBM Satu Harga Lewat "Kartu Ajaib"

Kompas.com - 30/10/2018, 14:14 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam cara dilakukan pemerintah untuk menekan jumlah pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kerap dipermasalahkan masyarakat. Ini berkaitan dengan pemberlakuan BBM satu harga di seluruh Indonesia.

Koordinator BBM Satu Harga Pertamina Zibali Hisbul Masih menjelaskan, salah satu upaya yang telah dilakukan terkait ini adalah membuat kartu bagi para pembeli BBM. Ini bertujuan untuk memantau masyarakat yang membeli BBM untuk keperluan sendiri bukan untuk diperjualbelikan.

Kartu semacam ini sudah diterapkan di Jaya Wijaya, Papua.

"Pemerintah Papua membuat kartu ini. Ini sudah berlangsung dan diterapkan di sana," kata Zibali di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Baca juga: Cerita dari Pemberlakuan BBM Satu Harga yang Penuh Tantangan

Ia menilai, sejauh ini pemberlakuan aturan atau kebijakan lewat "kartu ajaib" oleh pemerintah setempat terbilang sangat efektif untuk menekan tingginya jumlah para pengecer BBM.

"Yang paling bisa mengawasi, dalam artian yang ada di lokasi adalah Pemda setempat. Pemdanya membuat kartu kendali. Konsumen yang punya kendaraan dicatat nomor polisi kendaraannya, dikasih kartu. Kalu mau membeli BBM harus menunjukkan itu," paparnya.

Zibali mengungkapakan, ini dilakukan untuk memastikan bahwa penggunaan langsung untuk kendaraan dan bukan untuk dijual kembali atau diperjualbelikan lagi. Jika pun ada untuk diecer kembali, harusnya jaraknya itu tidak boleh dekat dengan lokasi SPBU.

Baca juga: Pemerintah Pamer Keberhasilan Implementasi BBM Satu Harga di Papua

"Itu pun diatur besaran harganya. Beli (harga BBM) ditambah ongkos angkutnya. Mungkin tambah Rp500 atau Rp1000 tetapi harganya masih tetap terjangkau," tandasnya.

Pemerintah sejak 2017 lalu sudah memberlakukan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di seluruh wilayah Indonesia. Ini bertujuan untuk memberikan keadilan kepada masyarakat dalam memperoleh BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com