Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

PGN, BUMN Karya, dan Perumnas Sepakati Penggunaan Jaringan Gas

Kompas.com - 30/10/2018, 15:09 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama BUMN Karya sepakat melakukan kerjasama pemasangan jaringan gas (Jargas). Kesepakatan kerjasama itu diawali dengan penandatanganan notakesepahaman bersama (MoU) oleh direksi masing-masing BUMN yang terlibat.

BUMN yang terlibat itu terdiri dari PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, serta BUMN konstruksi yakni, yaitu Perum Perumnas.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan penandatanganan MoU itu terkait pemasangan jargas pada fasilitas Transit Oriented Development (TOD). Namun, kerjasama itu tak menutup kemungkinan untuk penggunaan atau pemasangan jargas pada fasilitas lainnya.

"Nota kesepahaman kerjasama ini menunjukkan sinergi BUMN yang makin kuat. Masing-masing BUMN punya kemampuan dan produk atau jasa yang berguna bagi BUMN lainnya," kata Gigih di sela penandatanganan kesepahaman, Selasa (30/10/2018).

Nota kesepahaman itu akan menjadi pedoman perencanaan dan persiapan pelaksanaan kerja sama dalam rangka menciptakan kemitraan dan sinergi bisnis saling menguntungkan. Namun, lanjut Gigih, MoU tersebut tetap akan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku, termasuk prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

"Melalui nota kesepahaman ini masing-masing pihak juga akan memberikan dukungan dan kontribusinya sesuai keahlian, kemampuan dan kewenangan yang dimiliki. Pada pelaksanaan kerjasama yang nanti disusun dalam perjanjian, bisa dilakukan oleh anak usaha," kata Gigih.

Sejauh ini hampir seluruh BUMN Karya tengah menggarap proyek hunian berbasis TOD. Salah satu contohnya PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang masih melakukan pengerjaan penyelesaian LRT City, PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah membidik pengembangan TOD di Bogor.

Gigih menilai, sejalan dengan konsep kemajuan teknologi transportasi yang dipadukan bersama kualitas hunian, penggunaan gas bagi kebutuhan kehidupan cukup menjanjikan untuk masa depan.

"Penggunaan gas lebih ramah lingkungan. Untuk itu, PGN juga membuka pintu kerjasama seluas-luasnya bagi pengembang properti dan proyek infrastruktur lainnya. Sebab, untuk proyek hunian skala rumah tangga, Jargas PGN akan bisa memberikan banyak manfaat," ucap Gigih.

"Selain harga lebih murah, pasokannya juga lebih stabil. Belum lagi, gas PGN ini kan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia, jadi ada nilai kemandirian bangsa kita di situ," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com