Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hambatan Industri Makanan dan Minuman Terapkan Industri 4.0

Kompas.com - 01/11/2018, 06:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, pelaku usaha di sektor makanan dan minuman sedang berupaya menyesuaikan industri 4.0 yang digadang-gadang menjadi revolusi industri di masa depan.

Namun, ia mengakui bahwa belum 100 persen mereka siap menerapkannya. Diketahui, industri 4.0 mensyaratkan teknologi menjadi hal utama yang menopang industri.

"Industri makanan dan minuman belum ada yang benar-benar menerapkan 4.0 secara utuh. Kalau secara parsial sudah ada beberapa yang menerapkan," ujar Adhi di Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Adhi menekankan bahwa industri tersebut, meski bertahap, harus menerapkan industri 4.0. Sebab, Indonesia termasuk tertinggal dalam urusan penggunaan teknologi dan digitalisasi sistem untuk industri.

Ia membandingkan dengan Vietnam yang hampir seluruh produknya dikemas oleh teknologi Tetra Pak. Sementara di Indonesia baru 40 persen.

"Ini menunjukkan daya saing Vietnam makin tinggi. Apalagi sekarang pemerintah Vietnam mulai menerapkan kemudahan berusaha, produk makanan dan minuman tidak usah registrasi," kata Adhi.

"Kalau Indonesia tidak antisipasi, tentunya kita kalah saing," lanjut dia.

Saat ini, lanskap perilaku belanja konsumen telah berubah. Konsumen cenderung membeli produk yang mudah didapatkan dan mulai memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap lingkungan. Mereka juga mulai menyukai produk yang memiliki nilai tambah bagi lingkungan.

Dengan industri 4.0, ke depannya dunia industri akan akrab dengan kebutuhan tren industri dan digitalisasi di Indonesia, seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), wearable technologies, dan robotika canggih. Oleh karena itu, para pelaku industri terus didorong untuk berinovasi di level operasional maupun produk yang ditawarkannya.

Industri makanan minuman juga diharapkan dapat membesarkan skala usaha dan bertransformasi menjadi pengekspor makanan dan minuman pertama di kawasan regional ASEAN.

Adhi yakin, dengan mengoptimalkan teknologi, maka industri di Indonesia mampu tumbuh pesat hingga dua digit.

"Ini akan smakin memperkecil ketertinggalan kita. Saya yakin kalau ini semua bisa diterpakan, pertumbuhannya akan bagus di atas 10 persen," kata Adhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com