Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Dongrak Kinerja Perekonomian, PGN Dukung Pengembangan Kawasan Industri

Kompas.com - 01/11/2018, 21:21 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com -  PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) berkomitmen untuk memajukan industri nasional seiring dengan pengembangan kawasan industri yang kian masif.

Dukungan itu tak lepas dari telah beroperasi 10 kawasan industri plus tiga tambahan kawasan industri yang akan rampung hingga akhir tahun ini. Lebih baik dari target Kementerian Perindustrian yang ingin membangun 10 kawasan industri baru pada 2019. 

“Tentunya kinerja itu patut diapresiasi, dan sejalan dengan program Nawacita yang diusung pemerintah guna membangun perekonomian nasional yang lebih berkualitas,” ungkap Direktur Keuangan PGN, Said Reza Pahlevi seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Said Reza mengatakan itu di sela-sela acara Seminar Nasional Himpunan Kawasan Industri (HKI) bertema “Mengintegrasikan Pembangunan Infrastruktur Dalam Konsep Pengembangan Kawasan Industri Modern," Kamis (1/11/2018) di Jakarta.

Bukan tanpa alasan pula Said mengatakan itu, menurut dia kehadiran kawasan industri merupakan salah satu syarat untuk mendongkrak kinerja perekonomian nasional.

Ini karena dengan kahadiran kawasan tesebut dapat mengembangkan potensi lokal serta keunggulan komoditas di daerah sehingga bisa merealisasikan pemerataan pembangunan dan mengikis ketimpangan.

Sejalan dengan hal itu, PGN pun ikut ambil peran menyukseskan kinerja kawasan industri. Teranyar, PGN siap menyokong realisasi pembangunan kawasan industri baru di Purwakarta, Jawa Barat.

Terkait hal ini, PGN telah meneken MoU bersama Perum Jasa Tirta dan PT Multi Optimal Sentosa (MOS). Dalam MoU, disebutkan nantinya PGN akan menopang sebagaimana kemampuan dan sumber daya yang dimiliki untuk dipergunakan bagi MOS.

Selanjutnya, MoU akan lebih dimatangkan ke dalam surat perjanjian ataupun dokumen tertulis lainnya. Kelak, perjanjian kerja sama itu akan dijadikan acuan untuk pemanfaatan fasilitas serta skema teknis lainnya.

Baca jugaPGN, BUMN Karya, dan Perumnas Sepakati Penggunaan Jaringan Gas

Sebagai catatan, sepanjang kuartal I tahun 2018, PGN tercatat berhasil menyalurkan volume distribusi sebesar 836 Million Standard Cubic Feet gas per Day (MMSCFD) atau naik sebesar 2 persen dibanding kuartal I tahun 2017. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi gas dari sektor Industri.

Salah satu kawasan industri yang telah memanfaatkan layanan PGN, yaitu Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Kawasan industri itu dikelola oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).

Nilai lebih

Selain berkomitmen menopang kebutuhan energi kawasan industri dengan pasokan gas yang stabil, PGN juga menjanjikan adanya nilai lebih penggunaan gas.

Salah satu pelanggan yang mengaku mendapatkan banyak benefit dari penggunaan gas yaitu PT Tomoe Valve Batam yang bergerak di bidang industri katup atau valve.

Berdasarkan pengakuan perusahaan, Tomoe kini bisa berhemat dengan penggunaan layanan Gas terintegrasi dari PGN. Produsen katup yang berlokasi di Latrade Industrial Park, Tanjung Uncang, Batam itu menggunakan gas bumi yang dipasok PGN untuk menggerakkan mesin produksi seperti, die casting dan painting.

Dengan penggunaan gas PGN, perusahaan berorientasi ekspor dengan pasar Asia Pasifik itu mengklaim menghemat ongkos produksi mencapai Rp 100 juta per bulan.

“Dengan gas PGN, industri bisa nyaman tidak terusik fluktuasi harga, terjamin pasokan, serta jauh lebih hemat dalam jangka panjang,” tutur Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com