Lebih lanjut Boethdy menambahkan, melalui penerapan IVM Online maka apabila terjadi mutasi virus AI bisa cepat terdeteksi. Dengan demikin dapat dilakukan upaya segera menghasilkan vaksin yang sesuai untuk pencegahan penyebaran penyakit.
Boethdy mengungkapkan bahwa cara kerja IVM Online ini telah terintegrasi dengan sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) untuk data awal dan isolate.
“IVM Online telah didukung oleh sekitar 40 tenaga ahli anggota IVM Online yang secara rutin bertemu, bertukar informasi dan menerima pelatihan,” ujarnya.
Saat ini, anggota IVM Online meliputi delapan laboratorium diagnostic. Di antaranya adalah Balai Besar Veteriner/BBVet Wates dan Balai Veteriner/BVET, Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), Pusvetma, BBLITVET, dan Pergutuan Tinggi (FKH-UNAIR).
BBVet Wates sebagai focal point pengendali kegiatan IVM Online juga ditunjuk sebagai Laboratorium Veteriner rujukan Nasional untuk AI di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Bagoes Poermadjaja selaku Kepala Balai Besar Veteriner Wates menyampaikan, laboratorium yang dipimpinnya telah menjadi laboratorium rujukan nasional untuk penyakit AI, Antrax, penyakit pada ternak yang disebabkan oleh Bakteri Salmonela (Salmonellosis), Penyakit Sapi Gila (BSE).
BBVet Wates yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen PKH ini juga telah terakreditasi ISO 17025 tahun 2004 dan ISO 9001 tahun 2010. Wilayah kerjanya meliputi 3 Provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY Yogyakarta.
"Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik, melalui penyidikan dan pengujian veteriner, serta pengembangan teknik berbasis laboratorium yang terakreditasi, sehingga mendukung upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan di Indonesia," kata Bagoes Poermadjaja.
Menurutnya, saat ini Indonesia juga sedang mengajukan kepada OIE untuk menjadi laboratorium veteriner rujukan Regional Asia Pasific untuk pengujian Avian Influenza.
“Untuk meningkatkan kapasitas laboratorium BBVEt Wates, kami juga melakukan kerja sama dengan Australian Animal Health Laboratory (AAHL) dalam program kerja sama antar dua laboratorium (OIE Laboratory Twinning Program),” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.