Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Dorong Pembangunan di Entikong, Sektor Pertanian Dioptimalkan

Kompas.com - 05/11/2018, 00:32 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau H John Hendri yang juga hadir dalam rapat tersebut. Menurut dia setiap tahun hasil panen komoditas pertanian di Sanggau selalu turun dari tahun ke tahun.

"Ini dikarenakan gangguan hama dan penyakit tumbuhan. Belum lagi soal saprodi, pupuk dan benih yang harganya sangat mahal," papar John Hendri.

Masalah lain datang dari pengawasan jalur elegal di perbatasan Entikong. Kepala Stasiun Karantina Kelas 1 Entikong, Yongky Wahyu Setiawan menyatakan ada 52 jalur ilegal di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau.

Menurut dia, jalur ilegal ini belum dapat diawasi karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana serta wilayah yang cukup sulit.

"Ini satu masalah yang besar yang menjadi fokus kami dari Karantina Entikong bersama dengan aparat keamanan," kata Yongki.

Yongki menambahkan potensi ancaman dari jalur elegal itu antara lain adalah kejahatan lintas negara, pembalakan liar, pemancingan ilegal, perdagangan manusia, penyelundupan ekonomi, peredaran narkotika, pergerakan teroris dan konflik sosial budaya.

Adapun Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Entikong Wigrantoro Giri Pratikno berharap, Entikong harus segera dibenahi. Ini agar pasar modern untuk produk pertanian, perikanan sekaligus wisata bisa segera hadir di sana.

Wigrantoro mengatakan itu karena pihaknya pernah datang ke Sirian, Malaysia. Di sana ada pasar kaget di hari Sabtu dan Minggu, sedangkan penjual atau pedagangnya mayoritas adalah warga Indonesia.

"Dengan adanya pasar modern tentu dapat memberdayakan SDM di wilayah perbatasan. Bahkan bisa menjadi daya tarik masyarakat Malaysia untuk berbelanja kebutuhan pangan ke Indonesia," tambah Wigrantoro.

Untuk itu, sebagai tindak lanjut dari kunjungan dan pertemuan itu, Bappenas segera menyusun dan mengusulkan program penguatan ekonomi lokal di perbatasan Entikong. Fokus pembangunan disepakati pada basis pembangunan pertanian.

"Potensi lahan dan sumber daya yang ada perlu kami dorong agar wilayah perbatasan ini mampu bangkit dan terus tumbuh menjadi wilayah dengan produk pertanian yang berdaya saing," ujar Anang.

Guna mendukung kebijakan tersebut, Karantina Entikong selaku unit vertikal Kementan segera disiapkan untuk penguatan fungsi perkarantinaan.

Adapun sarana, prasarana, SDM dan pembangun kesisteman perkarantinaan dalam kerangka kerja sama Kawasan pertumbuhan ASEAN Timur (BIMP-EAGA) bakal menjadi fokus perencanaan Barantan pada anggaran 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com