Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Inginkan Cadangan Emas 550 Juta Dollar AS yang Disimpan di Bank of England Kembali

Kompas.com - 07/11/2018, 07:03 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Krisis ekonomi yang semakin dalam terjadi di Venezuela membuat pemerintahnya benar-benar ingin memulangkan cadangan emas yang dimiliki senilai lebih dari 500 juta dollar AS.

Pihak berwenang Venezuela telah mendekati Bank of England dalam upaya untuk mendapatkan kembali sekitar 14 ton emas batangan yang saat ini disimpan di brankas bank.

Sudah menjadi praktik umum bagi pemerintah negara berkembang untuk menyimpan emas di bank-bank sentral dengan tingkat ekonomi yang lebih maju.

Mengutip Business Insider, dua pejabat publik yang memiliki pengetahuan langsung tentang operasi tersebut mengatakan bahwa rencana tersebut terkait dengan sanksi yang baru-baru ini diumumkan oleh AS, yang bertujuan untuk mengganggu ekspor emas negara Amerika Selatan.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu meneken sebuah perjanjian eksekutif untuk melarang orang AS berurusan dengan entitas dan individu yang terlibat dengan penjualan emas dari Venezuela.

Tidak jelas apakah Venezuela sekarang memiliki emas yang sebelumnya dipegang oleh Bank of England. Tetapi dalam laporan tersebut diketahui bahwa Bank of ENgland telah berusaha untuk mengklarifikasi apa yang sebenarnya direncanakan Venezuela dengan emas sebelum mengembalikannya.

Terkait hal ini. Bank of England menolak berkomentar.

Selama beberapa tahun terakhir, Venezuela telah menjadi penjual utama emas, dimana tahun ini saja telah terjual sekitar 24 ton senilai hampir 900 juta dollar AS ke Turki. Dalam empat tahun terakhir, cadangan emas negara itu telah menurun dari sekitar 360 ton menjadi 160 ton.

Venezuela menjual dari cadangan emasnya yang cukup besar yang dikumpulkan sejak era Hugo Chavez, yang digunakan sebagai sarana mengatasi krisis ekonomi yang melanda negara itu. Hiperinflasi barang sehari-hari benar-benar tidak terjangkau bagi banyak orang Venezuela, ditambah kemiskinan dan kekerasan meluas.

Pada bulan Agustus, laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan ekonomi Venezuela diperkirakan akan mengalami kontraksi sekitar 18 persen pada tahun 2018, sementara nilai inflasinya diperkirakan mencapai 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com