Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HKTI Kembangkan Bibit Padi Varietas Unggulan

Kompas.com - 08/11/2018, 12:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengembangkan bibit varietas padi unggulan M400, yang memiliki 400 bulir padi per tangkai (malay) di atas rata-rata varietas padi lainnya yang rata-rata 200-250 bulir per tangkai.

Padi yang dihasilkan dari bibit varietas unggul M400 diharapkan akan memberikan keuntungan bagi petani.

Ketua Umum HKTI Moeldoko mengatakan, upaya ini diharapkan akan mendongkrak penghasilan petani Indonesia. Apalagi, hasil panen yang didapatkan lebih banyak, yakni mencapai 7,8-9 ton per hektare serta tahan terhadap berbagai serangan hama dan anomali cuaca.

"Dengan teknologi dan kultur bertani yang berkembang, mestinya petani akan maju dan sejahtera. Oleh karena itu teknologi harus bisa kita hubungkan dengan kultur kepada masyarakat, agar pertanian kita tidak stagnan atau mati," kata Moeldoko dalam keterangan resminya, Kamis (8/11/2018).

Penanaman bibit M400 pertama dilakukan di desa Kuwu, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak oleh Lumbung Banyu Bumi bersama Kodim 0716/Demak. Kerja sama keduanya dilakukan dalam rangka memajukan sektor pertanian menggunakan manajemen tata kelola dan budidaya pertanian.

"Petani adalah profesi yang sangat mulia, karena pekerjaannya itu kita dapat menikmati makanan yang tersaji didepan kita setiap hari. Oleh karena itu, adalah sebuah kehormatan bagi saya dapat melayani Petani," ungkap Direktur Lumbung Banyu Bumi Satriyo Seno Surono.

Lumbung Banyu Bumi merupakan sebuah perusahaan swasta pertanian yang lebih banyak berperan memberikan pendampingan terhadap petani. Mereka juga menciptakan sendiri produk-produk saprotan berkualitas untuk membantu petani mendapatkan hasil baik, berkualitas dan produktivitas melimpah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com