Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan "Cost Recovery," SKK Migas Gunakan Besi dan Baja Dalam Negeri

Kompas.com - 09/11/2018, 17:09 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bakal menggunakan produk besi dan baja buatan Tanah Air pada proyek yang akan dikerjakan. Ini dilakukan untuk menekan cost recovery atau biaya operasi yang dikeluarkan.

Hal ini sampaikan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi di kantor SKK Migas, Jumat (9/11/2018). Amien menjelaskan, kesepakatan yang dijalin dengan Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) merupakan salah satu langkah untuk mendorong dan meningkatkan penggunaan produksi pipa, besi dan baja dalam negeri.

"SKK Migas dengan IISIA dan juga perusahaan pabrik diskusi, supaya kebijakan pemerintah tercapai. (Supaya) penugasan pemerintah kepada SKK Migas untuk menekan cost recovery tercapai, maka disepakati baja dan pipanya standarnya harus jelas," kata dia.

Dia menerangkan, meskipun berupaya menekan cost recovery, pihaknya tidak akan mengabaikan kualitas maupun spesifikasi produk dalam negeri yang akan digunakan.

Mereka menyepakati standar, proses pengiriman produk atau delivery, dan harganya. SKK Migas nantinya juga mempelajari kapasitas produksi masing-masing pabrik. 

"Karena kalau harganya terlalu tinggi, maka cost recovery-nya naik. Kalau harganya terlalu rendah pabrik baja dan pipanya tidak akan bisa survive. Kemudian didapatkan kesepakatan harga. Nanti akan dirumuskan, faktor yang menentukan harga apa saja ini akan didiskusikan," tuturnya.

Dikatakannya, harga barang akan selalu dipengaruhi oleh harga pasar internasional. Sehingga, akan dilakukan pengamatan dan monitoring secara bersama antara IISIA dan SKK Migas.

Ini dilakukan untuk memberikan keadilan untuk bagi perusahaan atau pabrik-pabrik di sektor ini. 

"Sebenarnya yang lebih penting bukan dari situ (soal Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN). Tapi (memastikan) sebuah proyek, bajanya beli dari dalam negeri atau impor. Itu yang penting. MuO ini, SKK Migas arahnya adalah baja di hulu Migas semaksimal mungkin dari produksi dalam negeri. Arahnya ke situ. Tapi tugas SKK Migas juga harus menekan cost recovery," tegasnya.

"Jadi belinya dalam negeri tapi harganya jangan tinggi-tinggi, harganya yang wajalah," sambung Amien.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Petunjuk Cara Bayar Shopee PayLater di Indomaret

Petunjuk Cara Bayar Shopee PayLater di Indomaret

Spend Smart
CEO SoftBank Yakin 'Artificial General Intelligence' Bakal Terwujud 10 Tahun Lagi

CEO SoftBank Yakin "Artificial General Intelligence" Bakal Terwujud 10 Tahun Lagi

Whats New
Produk UMKM Sambal Lele Jajaki Ekspor ke Korea Selatan

Produk UMKM Sambal Lele Jajaki Ekspor ke Korea Selatan

Whats New
KPPU Selidiki Dugaan Pengaturan Suku Bunga Pinjaman Asosiasi Pinjol

KPPU Selidiki Dugaan Pengaturan Suku Bunga Pinjaman Asosiasi Pinjol

Whats New
Ini Harapan Pengusaha kepada Calon Pengganti Presiden Jokowi

Ini Harapan Pengusaha kepada Calon Pengganti Presiden Jokowi

Whats New
Tingkatkan Layanan, Aplikasi Mengantar Angkat Agung Hari Prabowo Jadi Komisaris Baru

Tingkatkan Layanan, Aplikasi Mengantar Angkat Agung Hari Prabowo Jadi Komisaris Baru

Whats New
Pengamat: yang Terlilit Pinpri adalah Mereka yang Terjebak Gaya Hidup

Pengamat: yang Terlilit Pinpri adalah Mereka yang Terjebak Gaya Hidup

Whats New
Keputusan Bea Cukai Lelang Ribuan Baju Impor Jadi Kontradiktif dengan Upaya Pemerintah

Keputusan Bea Cukai Lelang Ribuan Baju Impor Jadi Kontradiktif dengan Upaya Pemerintah

Whats New
Komitmen PT GNI Dukung Keselamatan Kerja Karyawan dan Berkontribusi untuk Dunia Pendidikan

Komitmen PT GNI Dukung Keselamatan Kerja Karyawan dan Berkontribusi untuk Dunia Pendidikan

Whats New
Kemenkominfo Catat Ada 7.836 Rekening Ilegal terkait Pinjaman Online

Kemenkominfo Catat Ada 7.836 Rekening Ilegal terkait Pinjaman Online

Whats New
Pengembang Perumahan Keluhkan Masyarakat Kesulitan Akses KPR Akibat Tunggakan Pinjol

Pengembang Perumahan Keluhkan Masyarakat Kesulitan Akses KPR Akibat Tunggakan Pinjol

Whats New
BRI Insurance Ajak Mitra Gojek Ikut Asuransi

BRI Insurance Ajak Mitra Gojek Ikut Asuransi

Rilis
TikTok Shop Resmi Tutup

TikTok Shop Resmi Tutup

Whats New
Simak Strategi Investasi Jelang Tahun Politik

Simak Strategi Investasi Jelang Tahun Politik

Earn Smart
Sesuai Ketetapan Pemerintah, PGN Jaga Penyaluran Gas Bumi di Jawa Bagian Barat hingga Sumatera Bagian Selatan

Sesuai Ketetapan Pemerintah, PGN Jaga Penyaluran Gas Bumi di Jawa Bagian Barat hingga Sumatera Bagian Selatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com