Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jasa Marga soal Wacana Tol Gratis ala Sandiaga

Kompas.com - 12/11/2018, 07:03 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani angkat bicara soal kemungkinan bisa tidaknya jalan tol digratiskan layaknya Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

Sebelumnya, calon wakil presiden Sandiaga Uno menilai seharusnya tak hanya Suramadu yang digariskan, tetapi juga sejumlah ruas tol lain yang sudah lama dioperasikan.

"(Jembatan) Surabaya-Madura sudah digratiskan, tapi ingat Suramadu itu kan bukan pengusahaan. Suramadu APBN murni. Jadi Suramadu itu dibangun oleh uang APBN Murni," ujar Desi di Surabaya, Minggu (11/11/2018).

Di Jembatan Suramadu, kata Desi, Jasa Marga hanya menjadi operator. Sementara pemilik yang membangun yakni pemerintah melalui APBN yang berasal dari uang rakyat.

Oleh karena itu, saat pemerintah memerintahkan agar tarif digratiskan, menurut Desi, Jasa Marga menjalankan hal itu dan tak perlu lagi menjadi operator.

Sementara itu, ruas tol lain, menurut dia, berbeda dengan Suramadu. Jalan tol lain dikonsesikan dengan pihak lain atau perusahaan lain, tak hanya Jasa Marga semata meskipun dioperasikan oleh Jasa Marga.

Konsesi jalan tol di Indonesia mencapai puluhan tahun.

"Nah ruas tol Jasa Marga yang lain itu semuanya belum ada yang selesai, jadi semuanya kan penguasaan ya jadi belum ada yang selesai. Yang selesai paling cepat itu pada 2044, jadi masih lama konsesinya," kata dia.

Desi menegaskan, keputusan mengratiskan jalan tol bisa saja terjadi namun harus menunggu masa konsesi selesai. Tak bisa suatu perjanjian dibatalkan secara sepihak.

"Ya kan itu kontrak, enggak boleh dibatalkan sepihak ya. Itu perjanjian penguasaan jalan tol," kata dia.

Sebelumnya, Sandiaga Uno berjanji bakal menggratiskan ruas jalan tol yang sudah lama dibangun jika ia dan calon presiden Prabowo Subianto terpilih.

Sandiaga mengatakan, perusahaan jalan tol bisa memperhitungkan pendapatan dari tol yang sudah dibangun puluhan tahun lalu. Jika modal pembangunan sudah kembali, Sandiaga meminta agar tol bisa digratiskan.

"Ada jalan tol lain yang sudah dibangun puluhan tahun di tempat lain yang menurut perhitungan dari beberapa pengamat sudah balik modal tiga kali, itu layak juga digratiskan," kata Sandiaga ditemui usai berkampanye di Kantor Soneta Records, Minggu (28/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com