Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasional Diambil Alih Citilink, Berapa Utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia Group?

Kompas.com - 15/11/2018, 09:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comGaruda Indonesia melalui anak usahanya, Citilink, mengambil alih operasional Sriwijaya Air melalui kerja sama operasi (KSO).

Seiring dengan itu, keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk keuangannya akan berada di bawah pengelolaan KSO tersebut.

Baca: Garuda Indonesia Group Ambil Alih Operasional Sriwijaya Air Group

Kerja sama ini juga dapat ditingkatkan lagi ke level kepemilikan saham Sriwijaya Group yang akan diatur kemudian.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengungkapkan, KSO ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air Group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuanganya.

"Termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen-komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group,” kata Ari.

Lantas, berapa besar utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia Group?

Mengutip laporan keuangan Garuda Indonesia September 2018, Sriwijaya Air memang memiliki utang kepada Garuda Indonesia Group. Pada periode tersebut, maskapai penerbangan swasta itu memiliki utang jangka panjang sebesar 9,33 juta dollar AS atau sekitar Rp 135 miliar (kurs Rp 14.600).

Utang tersebut untuk pengerjaan overhaul 10 engine CFM56-3. Pembayarannya akan dilunasi melalui angsuran selama 36 bulan. 

"Sementara itu, jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar 4.320.000 dollar AS," bunyi laporan tersebut.

Selain utang tersebut, Sriwijaya Air sebelumnya juga memiliki kewajiban kepada Garuda Indonesia sebesar 6,28 juta dollar AS dan Rp 119,77 miliar (setara 8,7 juta dollar AS).

Namun, piutang Garuda tersebut kemudian diambil alih oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada Juli 2018 melalui fasilitas Open Account Financing.

Dengan demikian, jika dijumlahkan total, utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia Group mencapai 24,32 juta dollar AS atau sekitar Rp 355 miliar.

Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia Group melalui anak perusahaannya, PT Citilink Indonesia, mengambil alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.

Hal ini direalisasikan dalam bentuk serja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. KSO tersebut telah ditandatangani pada tanggal 9 November 2018.

Sementara itu, CEO Sriwijaya Air Chandra Lie menyatakan bersyukur bahwa Sriwijaya Air bisa menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia.

"Kami bisa bekerja sama KSO ini dengan Garuda Indonesia Group, maskapai terbaik dan terbesar di Indonesia untuk maju, modern, dan berkelanjutan bersama," kata Chandra Lie kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com