Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III-2018, Pertumbuhan Ekonomi Jerman Justru Terkoreksi

Kompas.com - 15/11/2018, 09:40 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertama kalinya sejak 2015, pertumbuhan ekonomi Jepang terkoreksi atau mengalami penurunan pada kuartal-III 2018. Hal ini disebabkan oleh ekspor yang kian melemah.

Dikutip dari BBC, pertumbuhan ekonomi Jerman sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa di bulan Juli hingga September terkoreksi 0,2 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, seiring dengan adanya konflik perdagangan yang berdampak pada perekonomian negara-negara di Eropa.

Di sisi lain, negara-negara Eropa pun secara keseluruhan juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-III tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Jerman di kuartal-III 2018 tercatat sebesar 1,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Koreksi tipis pada GDP jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya diakibatkan perkembangan perdagangan internasional, perhitungan sementara menunjukkan ekspor yang lebih kecil, tetapi lebih impor menjadi lebih besar pada kuartal ketiga daripada kuartal II lalu," ujar Biro Statistik setempat.

""Mengenai permintaan domestik, ada sinyal campuran. Sementara pembentukan modal tetap bruto baik dalam mesin dan peralatan dan dalam konstruksi lebih tinggi daripada di kuartal sebelumnya, pengeluaran konsumsi rumah tangga akhir menurun," lanjut mereka.

Pada Selasa (13/11/2018), ZEW Research Institute menyatakan investor pun tidak mengharap ekonomi Jerman akan membaik dalam waktu singkat.

Pemerintah Jerman pun telah memberikan sinyal adanya potensi kemandekan dalam pertumbuhan dunia industri mobil bulan lalu karena adanya standar polusi baru.

Ekonom pun menyatakan, meskipun terdapat sinyal positif terhadpa ekonomi Jerman, namun ekspor tetap menjadi isu utama.

Pertumbuhan ekonomi Jerman diprediksi berada di kisaran 1,5 persen tahun ini, cenderung turun jika dibandingkan dengan prediksi sebelumnya yang berada di kisaran 1,8 persen.

Sementara 19 negara Eropa secara keseluruhan mengalami pertumbuhan GDP sebesar 0,2 persen sepanjang Juli hingga September, berdasarkan data yang dirilis Eurostat.

Ekonomi Prancis tumbuh 0,4 persen pada kuartal III tahun ini, sementara Itali cenderung flat. Secara tahunan, eurozone mengalami pertumbuhan 1,7 persen, pertumbuhan tersebut adalah pertumbuhan kuartalan yang terlemah sejak tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com