Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Produktivitas Bikin Pertumbuhan Ekonomi Stagnan

Kompas.com - 12/11/2018, 13:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Salah satu pekerjaan besar ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yakni bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan di angka 5 persen, jauh di bawah rata-rata negara berkembang lainnya.

Pertumbuhan ekonomi akan semakin memburuk jika tak ada upaya apapun yang dilakukan.

Staf Ahli Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Priyambodo mengatakan, masalah produktivitas menjadi penghambat bagi pertumbuhan ekonomi.

"Berdasarkan diagnosis kami, masalah utama di balik pertumbuhan ekonomi yang stagnan adalah soal produktivitas. Tingkat produktivitas Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara," ujar Bambang di Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (12/11/2018).

Bambang mengatakan, setelah Asia mengalami krisis, produktivitas Indonesia tidak bisa mengejar negara tetangga. Setelah dikaji lebih dalam, penyebab utama produktivitas rendah karena masalah transformasi struktural. Lebih dari 30 persen tenaga kerja bekerja di sektor pertanian.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Lebih Cepat Dibanding Negara Maju di 2020

Selain itu, ditemukan juga bahwa industrialisasi prematur. Meski pun pangsa industri manufaktur masih relatif tinggi, dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia, pangsa industri manufaktur Indonesia masih tertinggal.

Bambang mengatakan, buruknya kinerja industri manufaktur memiliki dampak yang jelas terhadap kinerja perdagangan internasional.

"Jika kita melihat apa yang kita ekspor, setelah 40 tahun, ekspor kita masih didominasi oleh komoditas," kata Bambang.

Bambang mengatakan, dalam lima tahun ke depan, reformasi struktural yang berkelanjutan diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan di atas 5,5 persen.

"Untuk mencapai itu, kita perlu investasi dalam sumber daya manusia dan peningkatan investasi serta pertumbuhan produktivitas," kata Bambang.

Selain itu, kata Bambang, pemerintah perlu fokus untuk menghidupkan kembali sektor manufaktur.

"Dengan fokus pada ekspor, dengan mengatasi hambatan terhadap pertumbuhan ekonomi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com