Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Coba Investasi Alternatif? Lihat Dulu Potensi dan Risikonya

Kompas.com - 16/11/2018, 09:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini investasi alternatif menjadi semakin menarik dan lebih mudah tersedia bagi investor. Namun, beberapa investor mungkin masih bingung harus memulainya dari mana.

Termasuk soal produk-produk yang aman bagi mereka.

Dengan tingkat suku bunga meningkat dan pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan, investor beralih ke investasi ini untuk meningkatkan diversifikasi mereka serta menumbuhkan kembali dan mendapatkan beberapa perlindungan downside.

Akses ke investasi alternatif juga semakin mudah dengan pilihan hang beragam seperti komoditas, mata uang kripto, koleksi, modal ventura, real estat atau ekuitas swasta, juga membuat kepemilikannya ini lagi hanya untuk orang kaya.

Namun, seberapa aman investasi alternatif bagi investor?

"Beberapa alternatif bisa dijadikan investasi, namun lainnya tak lebih dari spekulasi," ujar penasihat investasi dan presiden Lyon Park Advisors Bradley Nelson, sebagaimana ditulis CNN Business, Kamis (15/11/2018).

Nelson menilai investasi tradisional memiliki nilai intrinsik, utamanya aliran pendapatan. Namun, kata dia, nilai investasi spekulatif sangat tergantung pada 'teori bodoh yang lebih besar' atau, apa yang orang lain bersedia bayar untuk itu.

Sementara itu, investasi alternatif menarik karena mereka secara umum berkorelasi negatif dengan pasar saham dan lainnya, termasuk komoditas seperti emas atau minyak. Selain itu juga cenderung menjadi lindung nilai yang baik terhadap inflasi.

Investasi alternatif mungkin membutuhkan biaya yang lebih tinggi dan hambatannya lebih curam untuk masuk. Investasi tersebut juga lebih mudah menguap dan sering kurang likuid daripada saham atau obligasi.

Namun, terkadang investasi alternatif dapat membawa potensi kenaikan yang lebih tinggi, selama investor melakukan riset sebelum berinvestasi.

Analis manajemen investasi bersertifikat dengan Protege Wealth Planning Nick Stanley mengatakan, investasi alternatif harus didekati dengan cara yang sama seperti investasi tradisional. Tanyalah kepada diri sendiri beberapa pertanyaan seperti apakah investasi meningkatkan diversifikasi portofolio saya? Bisakah saya menanggung risiko?

Apakah saya mengerti bagaimana strategi investasi ini bekerja dan investasi yang mendasarinya?

Stanley menyukai produk terstruktur dan dana yang diperdagangkan di bursa atau ETF untuk investor ritel karena mereka mengambil investasi alternatif yang rumit dan membuat mereka dapat dikelola untuk investor yang kurang canggih.

"Kebanyakan investasi alternatif adalah 'alternatif' karena mereka biasanya menggunakan investasi atau strategi yang sulit bagi kebanyakan orang di luar industri jasa keuangan untuk memahami," kata Stanley.

Stanley menambahkan, sebelum memutuskan produk terstruktur, investor harus memahami potensi keuntungan atau kerugian maksimal produk-produk tersebut. Menurut dia, Kesalahan besar yang dibuat oleh investor alternatif adalah mengejar hasil atau imbal hasil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com