Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi STPI Curug, Menhub Cek Kualitas SDM Peserta Didik

Kompas.com - 18/11/2018, 11:46 WIB
Murti Ali Lingga,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat penting bagi bangsa dan negara. Untuk itu, pemerintah harus hadir dan membinanya.

Hal ini disampaikan Budi pada penutupan Program Pendidikan dan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (DPM) di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Kabupaten Tangerang, Minggu (18/11/2018).

DPM merupakan Program Strategis Nasional (PSN) penerjemahan dari Perintah Presiden (Perpres) Republik Indonesia di dalam Nawacita.

Baca juga: Menhub: Masuk 10 Megahub Dunia, Bandara Soekarno-Hatta Banggakan RI

Budi mengatakan, melalui program ini para peserta yang ikut dapat meningkatkan kemampuan atau skill mereka.

Selama pelatihan, mereka diajarkan dan dibekali pengetahuan di dunia kerja. Sehingga nantinya dapat bersaing dan berkompetisi dalam dunia kerja.

"Pak Presiden memang menugaskan kami, tahun depan merupakan tahun sumber daya manusia. Saya berkeliling di kampus-kampus ini (STPI) untuk meneguhkan lagi bahwa sekolah transportasi ini harus berbuat semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas tetapi juga dari kuantitas," katanya.

Dia menjelaskan, program DPM diperuntukkan bagi 100 ribu orang secara nasional. Khusus di STPI Curug sendiri, sedikitnya ada 4.050 yang dibina dan dibekali kemampuan supaya dapat bekerja dan mandiri.

"Kita harapkan mereka masuk di sektor-sektor informal, selain di STPI sendiri. Maka, apa yang dilakukan kita harapkan lebih baik," harapnya.

Baca juga: Menhub: Sinergi Garuda dan Sriwijaya Air Bisa Minimalkan Perang Tarif

Program DPM digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub di 23 sekolah penerbangan di tanah air. Seperti di Jakarta, Aceh, Papua, dan sejumlah daerah lainnya.

"Kita harapkan membuat mereka punya confident (kepercayaan diri). Selain memiliki skill, penting juga confident. Kalau enggak ada itu, seseorang selesai (tidak dapat bersaing)," imbuhnya.

Ia berharap, program yang tengah digalakkan ini dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Mereka yang sebelumnya tak memiliki kemampuan dan skill dapat bersaing dalam dunia kerja setelah mengikuti serangkaian pelatihan.

"Ini akan meningkatkan kemampuan mereka dan menurunkan kemiskinan. Saya harus memotivasi mereka, tidak saja yang berkaitan dengan mereka lakukan sebagai profesi, tapi nilai-nilai kebangsaan juga kita bangkitkan dalam suasana yang bersahabat. Kita harus menghibur mereka, memberi semangat mereka menjadi orang-orang baik yang bisa dicontoh oleh masyarakat luas," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com