Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKM dan Koperasi Didorong Garap Peluang Binis Serat Kelapa

Kompas.com - 19/11/2018, 15:43 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi menggarap peluang bisinis serat kelapa di Tanah Air. Sebab, potensi sektor ini sangat tinggi dan menjanjikan.

Hal ini sampaikan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), Abdul Kadir Damanik di Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018.

UKM dan Koperasi harus memaksimalkan peluang bisnis tersebut dengan mengajak masyarakat atau petani mengolah serabut kelapa menjadi serat yang bernilai ekonomi.

"Jadi, serat kelapa yang tadinya terbuang ini dikumpulin (diolah dan akan menghasilkan) uang. Juga tambahan penghasilan bagi masyarakat," kata Abdul.

Abdul menilai, selama ini masyarakat umum menganggap serabut kelapa masih jadi sampah atau limbah. Sehingga, keberadaannya tidak dimanfaatkan menjadi suatu barang bernilai atau berharga.

Baca juga: Kemenkop: Potensi Serat Kelapa Jadi Industri Baru Sangat Besar

Padahal, serabut kelapa yang sudah menjadi serat bisa diolah menjadi suatu barang atau produk. Ini menjadi kesempatan dan peluang untuk memanfaatkannya, apalagi sudah disasar sejumlah industri.

"Kita melihat kelapa ini mempunyai potensi yang begitu besar, tapi dengan segala permasalahan itu (tidak manfaatkan dengan maksimal). Padahal kita penguasa produksi terbesar kelapa di dunia," ungkap dia.

Ia menuturkan, pihaknya kini sudah melakukan penjajakan dan komunikasi dengan sejumlah elemen terkait potensi yang dimiliki Indonesia, khusus produksi kelapa dan seratnha. Membahas seperti apa pengelolaan dan tata kelolanya sehingga bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Bahkan, saat ini sudah ada perusahaan yang tertarik dan mau menampung serat yang dihasilkan petani melalui UKM dan Koperasi, salah satunya adalah PT Rekadya Multi Adiprima (RMA) yang merupakan mitra Astra Ventura.

RMA sudah menerima bahan serat yang dihasilkan dari kawasan Pangandaran, Jawa Barat. Nantinya akan terus bertambah dan menjangkau semua daerah.

"(Ini) lapangan kerja baru bagi petani atau masyarakat, adi tidak hanya tadi mengumpulkan tetapi ada tenaga kerja baru," jelasnya.

Indonesia merupakan salah satu penghasil buah kelapa terbesar di dunia saat ini. Sehingga, potensi serat kelapa jadi industri baru dinilai sangat besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com