Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Kesempatan Kaum Muda Mendapatkan Pekerjaan yang Layak...

Kompas.com - 22/11/2018, 22:12 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Plan International Indonesia (YPII) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menandatangani kesepakatan kemitraan terkait ketenagakerjaan kaum muda di Indonesia.

Direktur Eksekutif YPII, Dini Widiastuti mengungkapkan, saat ini pihaknya berupaya untuk memberikan kesempatan yang setara bagi anak perempuan dan perempuan muda untuk mendapatkan pekerjaan layak.

Upaya tersebut diwujudkan dalam program besar LEARN atau Mau Belajar dengan meningkatkan akses kaum muda, khususnya perempuan. Terhadap peluang wirausaha dan keterampilan kerja dengan menggunakan model pelatihan kejurusan yang dibutuhkan industri kerja dan sistem informasi digital.

“Kerja sama ini diinisiasi melalui proyek Wired for Work yang ada di Porgram Mau Belajar Yayasan Plan International Indonesia sebagai bentuk komitmen dalam mendukung ketenagakerjaan kaum muda di Indonesia. Untuk memberikan kesempatan bagi kaum muda mendapatkan pekerjaan yang layak,” kata Dini di kantor Apindo, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Baca juga: Literasi Keuangan untuk Generasi Milenial

Dini menjelaskan, Proyek Wired for Work diadaptasi dari kesuksesan program ketenagakerjaan kaum muda Plan International di Asia dan Amerika Latin yang diarahkan oleh Regional Plan Asia dan Accenture.

Proyek ini akan memberikan bukti konsep Ekosistem Digital YES! (Youth Employment Solution) yang sepenuhnya mengintegrasikan aset digital-nya ke dalam jalur kerja kaum muda Plan (Ketenagakerjaan, Kewirausahaan, dan Pemberdayaan Kaum Muda).

"Di Indonesia proyek ini akan diimplementasikan di area Jakarta, Semarang, dan Lombok yang menargetkan lebih dari 10.000 kaum muda mendapatkan pelatihan dan 3.000 di antaranya mendapatkan pekerjaan yang layak," sebutnya.

Dia mengungkapkan, kebutuhan akan tenaga kerja terampil meningkat setiap tahunnya, rata-rata 3,2 juta pekerja per tahun. Namun para pekerja masih didominasi oleh pendidikan dasar dan menengah.

"Lebih spesifik lagi, masih terdapat kesenjangan pada tingkat pengangguran perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yaitu 8,7 juta perempuan dan 6,1 juta laki-laki," sebut dia.

Kerja sama tersebut diharapkan dapat menciptakan solusi atas permasalahan pemberdayaan ekonomi kaum muda, terutama perempuan muda serta mendukung pencapaian target pembangunan.

Sementara itu, Ketua Umum Hariyadi B. Sukamdani menyebutkan, pihaknya terus mendorong anggotanya untuk memiliki komitmen dan konsistensi dalam penerapan prinsip kesetaraan gender di tempat kerja.

“Kerja sama ini merupakan dukungan dunia usaha untuk memberikan kesempatan kerja kaum muda dan perlindungan pekerja perempuan dan harapan kami akan ada lebih banyak lagi kaum muda yang terlibat dalam dunia usaha,” ujar Hariyadi.

Hariyadi menjelaskan, sebagai bentuk promosi kesetaraan gender di tempat kerja, Apindo telah menerbitkan buku panduan bagi para pengusaha tentang pencegahan dan penanganan pelecehan seksual di tempat kerja dan buku Saku Penerapan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja.

Selain itu, Apindo juga aktif mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan keterampilan bagi angkatan kerja kaum muda.

"Melalui penandatanganan kerjasama ini, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran kaum muda, khususnya perempuan dan mendukung terciptanya angkatan kerja Indonesia yang siap untuk bekerja. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan vokasi yang bekerja sama antara pemerintah dan industri dapat memperkuat kesesuaian antara pendidikan dan kebutuhan industri," tuturnya.

Dia menyebut, sejalan dengan berbagai tuntutan tenaga kerja diindustri, kemitraan ini dapat menjadi salah satu bentuk dukungan dalam hal ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan efisiensi sistem perekrutan serta pelatihan tenaga kerja.

Sisi lain, sistem digital yang digunakan dapat mendukung proses pemberdayaan ekonomi kaum muda melalui sistem digital.

"Hal ini dapat digunakan untuk memperluas jangkauan dan memberikan dampak yang lebih besar untuk peningkatan keterampilan dan pemberian kesempatan ekonomi bagi kaum muda di Indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com