Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut BI Tunjukkan Taringnya dalam Menjaga Rupiah

Kompas.com - 27/11/2018, 12:31 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut keputusan Bank Indonesia dalam menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6 persen pada 15 November lalu sebagai tindakan berani dalam menjaga stabilitas rupiah. Pasalnya, berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg kepada 31 ekonom, hanya 3 ekonom yang mengekspektasikan BI menaikkan suku bunga saat itu.

"Dan mungkin dalam bahasa keseharian bisa disebut taringnya BI keluar. Keberaniannya ini yang dibutuhkan saat menghadapi ekonomi dunia yang saat ini mencapai ketidakpastian," ujar Jokowi ketika memberikan pidato di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Jokowi pun mengapresiasi kinerja jajaran BI dalam menghadapi ketidak pastian perekonomian global, terutama dalam menjaga stabilitas rupiah. Intervensi pasar yang dilakukan BI serta upaya BI dalam menaikkan suku bunga hingga 175 bps sepanjang tahun 2018 ini telah mebuat rupiah menguat cukup signifikan dama tiga minggu terakhir.

Adapun berdasarkan data di pasar spot Bloomberg pada pukul 12.06 WIB, rupiah terpantau stabil di level Rp 14.486,5 per dollar AS.

Baca juga: Awali Pekan, Rupiah Lanjutkan Penguatan

"Yang saya anggap berani itu bukan besarnya kenaikan, tapi kejutannya itu, karena saya membaca laporan bahwa 31 ekonom yang disurvei Bloomberg, hanya 3 yang punya ekspektasi BI akan menaikkan bunga hari itu. Dan saya lihat pasar kaget dengan kenaikan bunga oleh BI," jelas Jokowi.

Kenaikan suku bunga tersebut, tutur Jokowi, juga disambut baik oleh pasar lantaran menunjukkan ketegasan dan determinasi BI dalam membentengi rupiah.

"Keberanian seperti ini yang kita butuhkan di saat menghadapi kondisi ekonomi dunia kita yang sekarang ini kita lihat banyak ketidakpastian," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com