Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Linkedin: Pekerja di Indonesia Paling Optimistis ketimbang Negara Lain

Kompas.com - 29/11/2018, 09:32 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Menurut penelitian terbaru dari LInkedin lewat Linkedin Opportunity Index 2018, masyarakat di Indonesia dan India lebih percaya diri tentang prospek karir mereka ketimbang pekerja di negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Dalam laporan tersebut, kedua negara berkembang ini menduduki peringkat teratas dan mengungguli Singapura, Australia, bahkan Cina perihal peluang kerja yang dirasakan mereka.

Survey yang diambil dari 11.000 orang di sembilan negara di Asia ini, menemukan bahwa masyarakat di Indonesia merasa paling optimis tentang ruang lingkup mereka untuk naik dalam jenjang karir mereka, mengembangkan keterampilan baru dan mengatur keuangan mereka.

Rasa optimisme ini tecermin tinggi di India, diikuti oleh China, Filipina, dan Malaysia. Sementara, jaringan profesional pada responden di pasar yang lebih maju seperti di Singapura, Australia, Hong Kong dan Jepang kurang berharap tentang prospek mereka. Banyak yang menyebutkan kekhawatiran atas prospek ekonomi di negara mereka.

Temuan ini secara luas mencerminkan proyeksi pertumbuhan masing-masing negara. Menurut IMF, India diperkirakan akan mencapai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 7,3 persen tahun ini, sementara Singapura 2,9 persen dan Jepang 1,1 persen.

Pengecualian utama adalah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen yang diproyeksikan akan lebih lemah dari China dan Filipina. Namun pekerja di negara ini adalah yang paling optimis.

Berikut adalah 9 negera survey Linkedin Opportunity Index 2018 dari urutan teratas hingga terbawah.

1. Indonesia (116 poin)

2. India (111 poin)

3. Daratan China (106 poin)

4. Filipina (106 poin)

5. Malaysia (101 poin)

6. Singapura (91 poin)

7. Australia (90 poin)

8. Hongkong (85 poin)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com