Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hidup dan Pekerjaan Anda Seimbang? Cek di Sini

Kompas.com - 02/12/2018, 15:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Setiap orang perlu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Namun, tak jarang pekerja yang ternyata sulit merasakan work-life balance. Ada banyak penyebab, salah satunya terlalu fokus pada upaya meniti karier.

Tentu saja, hidup tidak hanya sekadar karier dan uang, tetapi juga kebahagiaan. Masih banyak hal penting di luar sana yang tidak boleh luput dari penglihatan, seperti keluarga, hobi, kesehatan dan lainnya.

Setiap orang memiliki takaran keseimbangan hidup yang berbeda-beda. Pertanyaannya, apakah Anda sudah memilikinya?

Jika belum, kenali tanda-tanda ketidakseimbangan antara hidup dan pekerjaan berikut seperti dikutip dari Cermati.com agar bisa segera berbenah diri.

1. Tak Bisa Me Time dan Sulit Punya Quality Time

Akhir pekan adalah waktu yang paling pas untuk menikmati waktu berkualitas (quality time) apakah itu buat diri sendiri atau bersama keluarga, teman, atau pasangan. Untuk itu, berikan perhatian khusus kepada mereka dengan cara berkumpul, makan malam, menonton TV, karaoke, ataupun liburan bersama.

Meskipun mereka tidak selalu ada di samping Anda setiap saat, tapi mereka adalah orang-orang yang selalu mendukung setiap langkah yang Anda ambil. Jangan pernah sia-siakan kehadiran mereka. Begitu pun dengan menyempatkan waktu buat diri sendiri (me time) agar bisa lebih menikmati hidup.

2. Selalu Serius dan Tak Bisa Bersantai

Apakah pekerjaan yang tidak ada habisnya membuat Anda lupa kapan terakhir kalinya menikmati momen santai di sore hari? Sangking sibuknya, akhir pekan mesti dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, bukannya refreshing agar pikiran menjadi lebih tenang.
Jika Anda sering merasa sibuk saat weekend tiba, itu artinya work-life balance Anda masih kacau balau. Agar hidup lebih seimbang, tempatkan diri pada waktu yang tepat.

Misalnya hari Senin-Jumat untuk bekerja, sedangkan Sabtu-Minggu untuk jalan-jalan atau bersantai di rumah. Keseimbangan seperti ini akan membuat Anda lebih bahagia dan bersemangat menjalani hari-hari berikutnya.

3. Terasa Memiliki Banyak Masalah

Namanya juga hidup, pasti tak pernah luput dari masalah. Tapi hidup akan semakin berat bila merasa memiliki banyak masalah. Bahkan hal kecil yang seharusnya tak perlu jadi masalah justru bisa memicu timbulnya masalah baru.

Itu semua bila kondisi emosi Anda tidaklah stabil. Pemicunya juga kerap dari ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Mulai dari masalah keluarga, pasangan, pertemanan, pekerjaan, dan lainnya.

Sehingga merasa kehilangan fokus dan seolah semuanya sulit diselesaikan. Untuk itu selesaikan semuanya satu persatu dan bagi waktu dengan baik. Jangan pernah juga membawa masalah keluarga di tempat kerja, begitu juga sebaliknya, jangan sampai masalah pekerjaan di bawah pulang ke rumah.

4. Pekerjaan Sering Tertunda

Pekerjaan sering tertunda bukan karena waktu berlalu terlalu cepat, tetapi karena Anda sering dihantui rasa malas saat mengerjakan sesuatu. Anda menganggap masih ada hari esok, padahal pekerjaan pada esok hari bisa saja lebih banyak dari hari ini. Akibatnya, tidak ada satupun pekerjaan yang dapat terselesaikan.

Jika atasan memberi pekerjaan, segera diselesaikan. Meskipun kenyataannya deadline atau tenggat waktu pekerjaan masih lama, tidak ada salahnya untuk mencicil daripada pekerjaan menumpuk dan tidak terselesaikan dan membuat kinerja menurun.

Baca Juga: Kata-Kata Motivasi Hidup Terbaik untuk Buat Hidup Kamu Lebih Semangat

5. Kecanduan ‘Gadget’

Hidup tanpa gadget rasanya mustahil di era sekarang ini. Setiap ponsel berdering, Anda mesti segera mengecek handphone tersebut. Atau saat berkumpul dengan keluarga atau teman, Anda masih saja disibukkan dengan ponsel untuk urusan pekerjaan atau media sosial.

Apa salahnya jika Anda meninggalkan gadget untuk sementara waktu dan fokus pada hal yang sedang dikerjakan atau bercengkerama dengan keluarga dan sahabat.

Tentu saja, cara ini akan membuat pekerjaan cepat selesai, sehingga waktu untuk bersantai menjadi lebih banyak. Atau hubungan keluarga dan pertemanan juga semakin dekat.

Orang lain boleh saja menghubungi setiap waktu, tetapi Anda tidak harus membalasnya seketika itu juga dan setiap saat, apalagi jika bukan urusan yang penting. Jika Anda ingin mendapatkan work-life balance, jauhkan diri secara perlahan dari gadget agar tidak merasa kecanduan.

6. Selalu Merasa Kekurangan Waktu

Satu hari adalah 24 jam, tetapi jumlah ini dirasa kurang cukup bagi sebagian orang. Kenapa? Karena mereka tidak mampu membagi waktu secara bijak, sehingga pekerjaan apapun sulit terselesaikan secara tepat waktu.

Itulah sebabnya mereka ingin memiliki waktu lebih agar dapat melakukan banyak hal demi kepentingan dirinya sendiri. Jika Anda merasakan hal yang sama, coba susun daftar kegiatan sehari-hari.

Pilih kegiatan yang menjadi prioritas, di mana penyelesaiannya harus didahulukan daripada yang lain. Sedangkan sisanya bisa Anda kesampingkan jika sifatnya tidak terlalu urgent.

7. Kekurangan Waktu Istirahat

Istirahat sangat baik untuk mengembalikan tenaga yang terkuras saat bekerja. Tetapi, Anda sering menghiraukan manfaat istirahat. Anda lebih memilih bekerja hingga larut malam demi kemajuan karier.

Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan Anda tidak dapat bekerja produktif pada hari esok. Sah-sah saja jika mengemban banyak tanggung jawab, tetapi ingatlah akan pentingnya beristirahat. Atur jam kerja sebaik mungkin agar pola tidur tidak terganggu.

Atur Ulang Kehidupan Anda

Jika Anda belum memiliki keseimbangan hidup antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, coba atur ulang kehidupan ke pola hidup yang lebih baru. Belajar mengelola waktu dengan baik agar 1x24 jam cukup untuk bekerja dan berkumpul bersama orang-orang terkasih. Selamat menikmati hidup!

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dan Cermati.com. Artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com