Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Negara Bukan Hanya Tertib, Tapi Harus Dioptimalkan

Kompas.com - 07/12/2018, 12:50 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan berharap aset milik negara tidak hanya tertib aturan namun harus bisa dioptimalkan dengan baik. Sehingga, bisa memberi manfaat kepada negara.

"Kita melihat bagaimana aset tidak hanya tertib tatapi juga bisa kita optimalkan dengan cara-cara efisiensi," kata Direktur Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Isa Rachmatarwata di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).

Isa menjelaskan, salah satu upaya untuk mendorong itu sudah dilakukan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) melalui gelaran kompetisi The Asset Manager. Ini untuk melihat pengelolaan barang milik negara sejauh ini.

Menurut dia, ada beberapa fase yang terjadi atau dialami aset-aset milik negara seluruh daerah, baik yang masih normal, terkena bencana, maupun yang ditinggal beberapa saat. Ini patut dicermati untuk pengelolaan yang lebih baik nantinya.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Kemenhub Maksimalkan Pengelolaan Aset Negara

"Tentunya memiliki berbagai kondisi. Ada kondisi normal tapi kita juga tidak optimalkan pemanfaatannya. Ada kondisi setelah terjadi bencana, kita juga harus merestorasi. Ini menjadi topik bagaimana kita merevitalisasi dan memanfaatkan betul aset yang sebetulnya di masa lalu memiliki kejayaan," imbuhnya.

Menurutnya, pengelolaan aset milik negara sejatinya bisa dioptimalkan. Namun bukan hanya optimal, tapi harus tertib adaministrasi, tertib hukum, dan tertib fisik.

"Bisa kita optimalkan dengan cara-cara efisiensi baik dalam hal perawatan, pengamanan, maupun upaya untuk mendapatkan revenue (pendapatan) dan sebagainya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com