Sementara untuk hari-hari biasa, Rudy menyebut okupansi hotel kapsul di bandara berkisar antara 50 sampai 60 persen. Untuk ukuran pendatang baru di bisnis perhotelan, capaian tersebut dinilai cukup baik.
Dalam hal investasi, bisnis hotel kapsul juga dipandang menjanjikan. Rudy membandingkan investasi di hotel konvensional dengan di hotel kapsul yang mempertimbangkan kondisi saat ini dan karakter para traveller yang lebih mengutamakan efisiensi.
"Perbandingannya, kalau saya bisa bikin hotel bintang 3 dengan 100 kamar, saya bisa bikin 10 hotel kapsul dengan kapasitas 70-80 kamar. Pilih mana?" sebut Rudy.
Dengan sejumlah besar benefit dan potensi pada bisnis ini, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hotel kapsul bisa bertahan dalam waktu lama. Hal tersebut adalah lokasi, sumber daya manusianya, tim di dalamnya, hingga perihal izin usahanya.
"Paling penting, nilai investasi worth it dengan return-nya. Jangan pakai tipe kapsul yang sembarangan yang banyak sekarang orang pakai, dari boks atau kayu. Itu enggak tahan lama, paling tiga empat bulan sudah mulai ngelotok," kata Rudy.
Untuk bisnis hotel kapsul di bandara, Rudy mengungkapkan modalnya sekitar Rp 8-9 miliar, dengan masa balik modal 3 sampai 5 tahun. Hal ini jauh lebih baik dibanding nilai investasi pada hotel konvensional yang lebih tinggi dan balik modalnya 15 hingga 20 tahun.
Selama 3,5 bulan berjalan, Rudy mengaku rating dari online travel agent (OTA) untuk hotel kapsul miliknya sangat baik. Dia mengklaim, rata-rata ratingnya mencapai 8,7 dari 10.
"Ketika mereka mau coba, kalau misalkan tidak ada servis yang bagus, hanya satu kali. Tapi, repeater kami banyak. Referensi dari teman ke temannya lagi yang jauh pun merekomendasikan. Bisa lihat dari rating di OTA dan ulasan dari mereka," sebut Rudy.
Dalam waktu dekat, Rudy akan membuka hotel kapsul di tempat-tempat lain, baik Jakarta maupun kota besar lain. Penempatan hotel kapsul disarankan agar berada tepat di titik keramaian sebuah daerah atau di dekat pusat transportasi publik seperti bandara, stasiun, dan sebagainya.
"Kalau hotel kapsul, kalau enggak di airport, di stasiun, atau di destinasi wisata seperti Malioboro di Yogyakarta atau Kota Tua di Jakarta," tutur Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.