Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset 50 Orang ”Crazy Rich Indonesian” Capai Rp 1.870 Triliun

Kompas.com - 13/12/2018, 12:43 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com — Ditunjang pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pasar modal setahun terakhir yang tumbuh sebesar 4,4 persen, aset bersih 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes mencetak rekor baru dengan total nilai 129 miliar dollar AS atau naik 3 miliar dollar AS dari tahun lalu.

Jumlah itu setara dengan Rp 1.870 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS). Enam dari 10 orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan kekayaan dibandingkan tahun lalu. Termasuk di dalamnya adalah Hartono bersaudara yang sudah menempati peringkat terkaya selama 10 tahun terakhir.

Tahun ini, total kekayaan Hartono bersaudara tercatat sebesar 35 miliar dollar AS dengan sekitar 70 persen dari total kekayaannya berasal dari Bank Central Asia (BCA). Sementara itu, Susilo Wonowidjojo naik ke posisi dua dengan kekayaan sebesar 9,2 miliar dollar AS karena meningkatnya harga saham perusahaan rokok Gudang Garam.

Turun ke peringkat ketiga adalah pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang tahun ini kekayaannya berkurang sebesar 500 juta dollar AS menjadi 8,6 miliar dollar AS.

Sri Prakash Lohia naik menjadi orang terkaya keempat dengan total kekayaan sebesar 7,5 miliar dollar AS seiring dengan peningkatan nilai saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand.

Anthoni Salim turun ke peringkat lima karena kekayaannya turun sebanyak 1,6 miliar dollar AS menjadi 5,3 miliar dollar AS.

Pada tahun ini, pengusaha Indonesia yang nilai kekayaannya mengalami lonjakan tertinggi adalah raja tambang Low Tuck Kwong di peringkat ke-11. Aset bersih Low Tuck Kwong naik 63 persen menjadi 2,5 miliar dollar AS akibat peningkatan pendapatan tambang batubara Bayan Resources yang mendorong lonjakan harga saham Bayan sebesar 82 persen.

Bachtiar Karim yang berada di peringkat 21 juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 61 persen menjadi 1,45 miliar dollar AS berkat kenaikan pendapatan yang signifikan dari perusahaan minyak kelapa sawit Musim Mas.

Sementara itu, setengah dari daftar nama yang masuk dalam Forbes Indonesia Rich List mengalami penurunan kekayaan akibat pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 5 persen terhadap dollar AS dan juga harga saham yang lesu.

Salah satunya, Soegiarto Adikoesoemo (peringkat 39) yang mengalami penurunan kekayaan terbesar, sekitar 42 persen menjadi 780 juta dollar AS, akibat turunnya harga saham AKR Corporindo.

Rich List tahun ini juga merilis empat nama. Sebagian besar nama-nama baru ini berhasil masuk dalam daftar karena kenaikan harga saham dari perusahaan yang mereka miliki. Danny Nugroho (peringkat 38 dengan 790 juta dollar AS) masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia setelah harga sahamnya pada perusahaan keuangan dan asuransi Capital Finance Indonesia melonjak hampir dua kali lipat.

Yang Terlempar dan yang Masuk

Begitu pula dengan pengembang properti Benny Tjokrosaputro (peringkat 43, 670 juta dollar AS) yang berhasil masuk dalam daftar berkat IPO dari perusahaan travel Sinergi Megah Internusa pada Juli lalu di Bursa Efek Indonesia.

Benny memiliki hampir 84 persen saham di perusahaan yang juga mengelola Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta, yang bernilai sekitar 225 juta dollar AS per akhir November.

Beberapa pendatang baru lainnya adalah Sabana Prawiradjaja (peringkat 47, 640 juta dollar AS), pendiri Ultrajaya Milk Industry, salah satu produsen produk susu terbesar di Indonesia, serta Kardja Rahardjo (peringkat 48, 625 juta dollar AS) pemimpin Pelayaran Tamarin Samudra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com