Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Inalum Pastikan akan Terus Bangun Pusat Penelitian dan Pengembangan

Kompas.com - 16/12/2018, 09:04 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - 
Direktur Utama PT. Indonesia Asahan Aluminum (Inalum) Budi Gunadi Sadikin memastikan, pihaknya akan terus mendorong inovasi pembangunan pusat penelitian dan pengembangan. 

Menurut Budi, keseriusan Inalum mewujudkan itu terlihat dari usahanya yang kini tengah mendirikan Mining and Metal Industry Institute.

Tujuan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan ini membuat lembaga pendidikan tersebut bukan hanya untuk penelitian, melainkan pengembangan usaha Inalum.

Inalum membuat Mining & Metal Industry Institute juga untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai kebijakan di bidang pertambangan, industri, dan energi.

"Pendirian itu membantu pula Inalum menjadi perusahaan global,”  jelas Budi saat pembukaan Technology Improvement Seminar (TIS) ke-19, di Sumatera Utara, Selasa (11/12/2018), seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Sementara itu, Komisaris Inalum Agus Tjahayana Wirakusumah di acara tersebut mengatakan, mereka telah menyelenggarakan pertemuan ilmiah dan riset seperti TIS selama 13 tahun.

Fokus TIS ke-19

Pada TIS kali ini, Agus memaparkan beberapa fokus paling utama dalam pelaksanaan seminar.

Di antaranya adalah teknologi, metode, pengukuran atau sistem improvement, peralatan baru untuk meningkatkan kinerja dan kapasitas, efisiensi, serta perbaikan lingkungan.

Adapun Direktur Produksi Inalum, S.S. Sijabat pada acara tersebut memaparkan tentang pencapaian Inalum dalam usaha mengembangkan teknologi yang ada serta roadmap Inalum.

"Dengan pencapaian dan pengembangan tersebut, diharapkan Inalum pada 2027 dapat menjadi penyedia teknologi, sehingga bisa lebih bersaing di industri aluminium dunia," kata Sijabat.

Perlu diketahui, rangkaian acara seminar terdiri dari beberapa sesi. Pertama adalah penyampaian materi dari 5 narasumber yang diikuti dengan diskusi interaktif.  

Contohnya pada sesi pertama. Di sini ada Rahim Rasyid, ia mengupas penelitian tentang Reduction Plant Gets Ready for Industry 4.0, yaitu teknologi otomatisasi terintegrasi dengan internet yang akan dimplementasikan tahap awal di Pabrik Tungku Reduksi.

Kemudian pada sesi kedua, Samual A. Simatupang menyampaikan penelitian tentang Anode’s Stub Modification with Copper Inside. Penelitian ini adalah modifikasi berupa penambahan tembaga pada anoda. Tujuannya untuk dapat mengurangi konsumsi listrik saat proses produksi aluminium.

Selanjutnya disusul Muhammad Albany yang memaparkan Additional Protection System on Tangga Dam’s Raking Equipment with Rotary Encoder.  Dia menambahkan pula perlunya penambahan proteksi dalam pengoperasian Bendungan Tangga di Pembangkit Listrik Tenaga Air Inalum

Halaman:


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com