Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Kopi dalam Kemasan ke Filipina Normal Usai RI Lobi Duterte

Kompas.com - 16/12/2018, 15:03 WIB
Mutia Fauzia,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ekspor produk kopi instan dalam kemasan Indonesia terkendala masuk ke pasar Filipina lantaran pemerintah setempat menerapkan Special Safeguards (SSG), kini ekspor komoditas tersebut kembali berjalan normal.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, dirinya telah membicarakan hal tersebut dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Bali, beberapa waktu yang lalu.

"Sudah, sudah selesai. Kami sudah melakukan pembicaraan dan kita berterima kasih. Itu ditangani langsung oleh Presiden Duterte dengan pendekatan juga dari Duta Besar RI untuk Filipina Sinyo Saundajang, bersama dengan saya bertemu dengan Presiden Duterte di Bali," ujar Enggar kepada awak media di Jakarta, Minggu (16/12/2018).

Baca juga: Kemendag Dorong Ekspor Kopi Gayo ke Pasar Kanada

Lebih lanjut Enggar menjelaskan, pembicaraan terkait penerapan SSG oleh Filipina kepada produk kopi instan asal Indonesia dilanjutkan di Manila, antara Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan bersama dengan Wakil Menteri Perdagangan Filipina.

"Saya juga bertemu dengan Menteri Perdagangannya (Filipina), dan kami melaksanakan untuk kesepakatan-kesepakatan yang ada," ujar dia.

Special Safeguards merupakan salah satu instrumen kebijakan perdagangan yang diatur World Trade Organization (WTO) berupa pengenaan tarif bea masuk tambahan produk impor yang dianggap memonopoli atau menguasai pasar dalam negeri sehingga merugikan petani negara pengimpor.

Enggar menjelaskan, hal tersebut dilakukan oleh Filipina lantaran terjadi defisit perdagangan yang cukup besar antara mereka dengan Indonesia. Meski begitu, dirinya tidak menyebut angka pasti dari defisit yang dimaksud.

Selain itu, pihak Filipina juga merasa produk mereka telah dihambat untuk memasuki pasar Indonesia.

Baca juga: Mendag Minta Sarinah Jual Lebih Banyak Produk Dalam Negeri

"Dan wajar sekali, mereka juga membutuhkan pasar dari produk-produk Filipina jangan dihambat (ke Indonesia), sebab mereka terus terang defisit perdagangan dengan kita begitu besar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com