Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Cukai Plastik sebagai Ancaman

Kompas.com - 18/12/2018, 18:04 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia usaha was-was dengan rencana kebijakan penerapan cukai kantong plastik oleh pemerintah. Padahal, kebijakan itu diharapkan bisa mengurangi pengunaan kantong plastik.

Namun demikian, peneliti madya dari Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Joko Tri Haryanto menilai, tak seharusnya kebijakan penerapan cukai tersebut dikhawatirkan.

"Sebenarnya jangan dianggap (kebijakan cukai plastik) sebagai sebuah ancaman," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Inaplas: Cukai Plastik Ibaratnya Orang Flu Dikasih Obat Sakit Kepala

Menurut Joko, dana cukai plastik yang akan terkumpul nantinya akan digunakan untuk program nyata yang bisa mengurangi sampah plastik.

Misalnya, saat bicara mengurangi sampah eksisting maka teknisnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dana cukai bisa disalurkan ke KLHK untuk mengurangi sampah plastik yang ada.

Akan tetapi, bila nantinya dilihat penanganan sampai plastik baru lebih penting, maka dana itu bisa dikucurkan kepada Kementrian Perindustrian.

"Misalnya untuk meningkatkan SNI teknologinya, nah untuk teknologi Kemenperin bisa gandeng rekan-rekan industri, dan industri daur ulang," kata dia.

Baca juga: Rancangan Peraturan Pemerintah Soal Cukai Plastik Rampung Akhir 2018

Penerapan cukai tersebut, ucapnya, harus dipercaya sebagai instrumen untuk mengubah perilaku. Dengan begitu, pengenaan cukai pada plastik diyakini bisa mengurangi kebiasaan masyarakat menggunakan plastik, utamanya kantong kresek.

Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiono menilai, rencana pemerintah menerapkan cukai plastik bukanlah solusi tepat mengatasi persoalan sampah plastik.

Menurut Fajar, masalah sebenarnya dari sampah plastik bukanlah plastik itu sendiri, namun lebih kepada manajemen pengelolaan sampah plastik saat ini.

Fajar menyatakan, industri plastik saat ini sudah terseok-seok akibat berbagai beban fiskal yang dikenakan oleh pemerintah. Kebijakan cukai plastik dikhawatirkan kian membuat industri terseok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com