Keluarga menjadi bersatu kembali di akhir pekan: bersama-sama belanja ke mal sambil berburu monster, piknik sambil berlomba mencari monster, dll.
Baca juga: Futurism #2: Butterfly Effect
Pokemon Go, adalah contoh desain permainan yang mengutamakan happening – orang-orang beranjak dari sofa atau tempat tidur – kesana kemari berburu monster, bahkan hingga berburu ke museum, kebun binatang, pusat perbelanjaan, perkantoran, taman kota, pantai, gunung, dll. Para gamer menjadi sehat mental dan jasmani.
Contoh lainnya, kota Las Vegas. Jangan terkejut, orang-orang datang ke sana tak hanya soal mau buang uang untuk judi.
Judi bisa dilakukan di tempat-tempat eksotik lainnya: Foxwood di Connecticut, Atlantic City di New Jersey, Macau di China, Monte Carlo di Monaco, atau di Bahama, Costa Rica, Marina Bays, …you name it you have it!
Orang-orang pergi ke Las Vegas karena banyak pertunjukan konser musik dari artis-artis terkenal, pertarungan tinju, MMA, dan salah satu gelaran terbesar dunia CES (Consumer Electronic Show) setiap awal tahun yang menghadirkan ribuan peserta dari produsen-produsen teknologi tinggi dan pameran hasil inovasi terkini.
Las Vegas tak lagi dianggap sebagai kota para pendosa. Las Vegas adalah tempat lahirnya banyak happening!
Saya jadi teringat beberapa waktu lalu mendatangi sebuah mal besar di Tangerang Selatan yang memiliki tak hanya satu atrium. Dalam satu weekend, ada banyak happening di sana: bazaar kuliner/ jajanan pasar, pameran pendidikan nasional (diikuti sekolah-sekolah di Tangerang Selatan), pameran mainan anak, pameran alat olah raga.
Mal menjadi sangat hiruk pikuk. Tak hanya susah cari parkir, cari tempat kosong mau makan siang saja susah.
Baca juga: Futurism: Economy of Faith and Hope
Nasihat untuk anda yang berbisnis properti, tempat makan, café…..sesekali datanglah Anda ke tempat Anda berbisnis sebagai ‘orang lain’, imajinasikan apa yang Anda harapkan saat akan memasuki tempat itu.
Kalau Anda hanya memikirkan soal makanan yang enak, atau kopi yang sedang, atau suatu tempat tinggal yang nyaman, mungkin anda sedikit tidak jujur pada diri anda sendiri.
Imajinasikan lebih dalam lagi…dan ingatlah kata-kata P.T. Barnum dalam film The Greatest Showman, “Men suffer more from imagining too little than too much….(and) no one ever made a difference by being like everyone else…”
Sambil menikmati lumpia di suatu sore di sebuah kafe kecil yang padat pengunjung, saya hanya manggut-manggut sendirian…..pada akhirnya semua bisnis adalah show business. What we want to see is more and more happening!
Eureka!
(AC Mahendra K Datu)