JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 telah tutup buku pada 31 Desember 2018 lalu. Pemerintah pun sudah punya angka-angka realisasi APBN sepanjang 2018.
Data tersebut juga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada publik pada Rabu (2/1/2019). Meski bersifat sementara, data yang disampaikan memiliki beberapa fakta menarik.
Berikut fakta-fakta menarik soal realisasi APBN 2018:
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, APBN 2018 merupakan salah satu APBN yang tidak mengalami perubahan di pertengahan tahun anggaran. Sehingga bukanlah APBN Perubahan atau APBN-P.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, APBN 2018 merupakan APBN pertama yang tak mengalami perubahan sejak 15 tahun lalu.
APBN 2018 belum lepas dari bayang-bayang shortfall pajak. Bak dihantui, realisasi penerimaan pajak belum juga bisa mencapai target yang ditentukan di APBN.
Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi penerimaan hanya Rp 1.316 triliun, atau 92,4 persen dari target Rp 1.424 triliun. Ada shortfall Rp 108 triliun di APBN 2018.
Sementara itu defisit anggaran dan keseimbangan primer di APBN 2018 turun, bahkan angkanya menjadi yang terkecil sejak 2012.
Defisit anggaran APBN 2018 Rp 259,9 triliun atau 1,76 persen dari PDB. Sedangkan defisit kesimbangan primer APBN 2018 sebesar Rp 1,8 triliun.
Dari sisi penerimaan, hibah yang masuk ke kas negara mencapai Rp 13,9 triliun, atau naik 19,5 persen dibandingkan tahun 2017.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.