Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Pembuatan "Caption" Zarry Hendrik, Bisnis Unik Merangkai Kata

Kompas.com - 04/01/2019, 06:10 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa hari ini media sosial diramaikan perbincangan mengenai pengguna Twitter yang memberi tarif untuk jasa pembuatan caption untuk diunggah di media sosial pemesannya.

Adapun penyedia jasa pembuatan caption itu adalah Zarry Hendrik (31), yang biasa dikenal dengan sapaan "Bang Jep". Ia juga merupakan penulis buku Leona (2017) dan Titik Lemah yang baru dirilis pada Desember 2018.

Lalu kapan Zarry memulai "profesi" barunya ini?

"Sekitar awal-awal Desember 2018, setelah buku saya berjudul Titik Lemah itu terbit. Itu bukunya bukan berisi caption, tapi berisi kumpulan perasaan," ujar Zarry saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (2/1/2019).

Dia pun bercerita, awal mula menjamurnya pemberitaan jasa pembuatan caption ini dari beberapa unggahan foto yang ditulis di akun Twitter miliknya, @zarryhendrik.

Unggahan itu menampilkan obrolan Zarry dengan kliennya yang tengah menegosiasi pesanan yang ingin dibuat dengan harga mencapai Rp 400.000.

Caption pesanan itu pun memiliki batas waktu yang ditentukan klien.

"Oh itu tergantung deadline. Ada yang hari ini jadi, ada yang besok jadi," ujar Zarry.

Baca juga: Penelitian Ungkap Kaitan Media Sosial dan Depresi

Menurut Zarry, besarnya nominal harga yang ia terima tergantung dari seberapa cepat deadline yang diberikan.

Umumnya Zarry mematok harga sekitar Rp 50.000 hingga Rp 500.000 untuk pembuatan caption dengan rincian lima hingga enam paragraf yang nantinya digunakan di media sosial Instagram.

"Itu harganya sebenarnya negotiable sih, tergantung krativitas. Dalam sehari bisa 10-15 caption bikinnya," ujar Zarry.

Hal menarik lainnya, Zarry mengaku pernah mendapatkan tawaran sebesar Rp 500.000 untuk pembuatan satu caption.

"Pas itu ada orang yang pesan untuk brand, dan momennya minta sebelum tahun baru sudah jadi. Jadi dia minta cepat, saya naikin harganya jadi Rp 500.000 dan deal," ujar Zarry.

Untuk penggolongan tarif pembuatan caption, Zarry mematok harga untuk kategori caption yang bersifat personal dan kategori branding.

"Kategori branding lebih mahal daripada yang caption personal, soalnya itu sifatnya komersil," ujar Zarry.

Baca juga: Media Sosial Masih Jadi Pengubah Perilaku Belanja

Pesanan unik

Ilustrasi TwitterIst Ilustrasi Twitter
Beberapa pemesan biasanya memesan caption sekadar untuk memberi makna kebahagiaan  dalam unggahan foto pre-wedding, foto ulang tahun, foto tunangan, bahkan foto anniversary di media sosial Instagram.

Selain momen bahagia, caption bikinan Zarry ini juga sempat dipesan warganet untuk hal-hal unik.

"Ada juga yang order komentar di Instagram gebetan, ada juga yang order untuk menyindir mantan di Twitter," ujar Zarry.

"Padahal saya sudah bilang, mending dia retweet twit saya saja, atau kenapa enggak cari dari Google saja. Tapi pemesan tetap maunya dibuatkan caption sama saya," kata dia.

Tidak hanya itu, bahkan Zarry mengungkapkan dia pernah membantu membuatkan pesan atau direct message untuk mempererat hubungan mertua dengan menantu.

Kemudian, ada juga caption saat kliennya mempertemukan seorang ayah yang sudah tiga hari tidak pulang. Sejauh ini, Zarry belum pernah menerima keluhan dari pihak pemesan.

Baca juga: Demi Kebahagiaan, Jangan Asal Unggah Momen Romantis di Media Sosial

Menuai polemik

Bisnis yang dilakukan Zarry ini tentu terbilang unik dan tak biasa. Karena itu, hal wajar juga jika sejumlah warganet menanggapi usaha ini dengan pro dan kontra, yang tentunya menjadi polemik.

Ada sejumlah warganet yang bersikap negatif, menanggapinya dengan cibiran dan nyinyiran. Sebab, Zarry dinilai menjual kata-kata manis dengan harga mahal.

Namun, ada juga yang menilai Zarry cukup kreatif dan mampu melihat kesempatan dengan menjalankan bisnis unik ini. Apalagi, Zarry mengandalkan kreativitas dalam merangkai kata.

Menanggapi ini, pengamat media sosial Nukman Luthfie justru mengapresiasi kelihaian Zarry dalam memanfaatkan kesempatan bisnis di media sosial.

"Bagus dong, itu kan segmen pasar baru," ujar Nukman Luthfie saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (3/1/2019).

Menurut Nukman, kemunculan jasa penulisan caption ini didasarkan pada keinginan seseorang agar post yang dia unggah di media sosial disukai masyarakat. Wajar jika pengguna media sosial ingin mendapatkan banyak komentar dalam post-nya.

"Dia pengin engagement (keterikatan dengan followers) yang tinggi, terus viral, kemudian ingin postingan-nya disebar ke mana-mana. Kan kalau dari tulisan profesional pasti bagus caption-nya," ujar Nukman.

Dia juga memahami bahwa pemesanan caption biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk jasa atau produk yang ditawarkan.

Namun, karena pengguna medsos saat ini juga ingin mendapatkan perhatian saat mem-post, maka ini menjadi kesempatan baik untuk dimanfaatkan.

"Intinya socmed itu membuka pasar lebih luas untuk jasa copywriting, seperti pembuatan caption untuk Instagram, caption di Facebook, termasuk menulis caption di Twitter," ujar Nukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com