Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Plastik, Kini Jokowi Mau Bikin Jalan dari Aspal Karet

Kompas.com - 11/01/2019, 14:34 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sedang intensif membahas rencana kebijakan peningkatan pengunaan karet. Salah satunya yakni mencampurkan karet dengan aspal untuk jalan.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, bila rencana itu jadi, maka diyakini harga karet bisa terdongkrak. Indonesia sebagai produsen karet pun akan dapat manfaatnya.

"Soal aspal (karet), biaya mungkin sedikit naik, tapi daya tahan lebih lama, sehingah masih ada benefitnya," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/1/2019)

"Tapikan itu perlu menyiapkan pengolahannya. Kedua, jalannya yamg mana yang mau diaspal, harus jelas," sambung dia.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengatakan, ada dua macam karet yang dicampur aspal. Pertama yakni latex dan kedua yakni ban bekas dicampur karet lembaran.

Untuk latex kata Darmin, pencampuran dengan aspal biasanya prosesnya bisa lebih cepat karena pengolahannya kecil. Namun aspal ini tidak bisa lama dibiarkan. Pleh sebab itu, setelah dicampur harus langsung dipakai untuk aspal jalan.

"Jadi tidak bisa disimpan, jalannya tidak bisa jauh-jauh dari karetnya," kata Darmin.

Kedua, aspal yang dicampur dengan ban bekas dicampur karet lembaran. Aspal ini bisa disimpan lebih lama dan pengolahannya membutuhkan pabrik yang cukup besar.

Di Indonesia kata Darmin, sebenarnya sudah ada pabrik yang memproduksi aspal dengan campuran karet ini. Namun hingga saat ini perkembangannya tidak maksimal.

"Kita juga mau coba manfaatkan itu dengan Kementerian PU, Kemenhub juga kita minta identifikasi dari bahan karet apa saja tang bisa dipakai, misal bantalan rel KA, atau alat di pelabuhan," ucap Darmin.

Pemerintah belum mau bicara soal kapan rencana aspal karet bisa terealisasi. Kemenko Perekonomian masih akan melakukan pembahasan dengan stakeholder terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com