Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tiket Pesawat ke Jakarta Lebih Mahal daripada ke Kuala Lumpur?

Kompas.com - 14/01/2019, 06:35 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Meroketnya harga tiket pesawat dengan rute domestik membuat sebagian orang menjerit. Pasalnya, harga tiket domestik dianggap lebih mahal ketimbang ke luar negeri.

Warga Aceh misalnya, untuk ke Jakarta mereka lebih memilih terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia, terlebih dahulu sebelum ke Ibu Kota. Sebab, harga tiket pesawatnya lebih murah ke negeri jiran terlebih dahulu ketimbang langsung ke Bandara Soekarno-Hatta.

Kompas.com mencoba membandingkan harga tiket untuk keberangkatan Minggu (13/1/2019). Tiket penerbangan dari Banda Aceh menggunakan maskapai Air Asia pukul 11.10 via Kuala Lumpur dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 19.30 hanya Rp 716.800.

Bandingkan dengan penerbangan jam yang sama menggunakan maskapai Lion Air dari Banda Aceh pukul 06.00 WIB via Bandara Kuala Namu, Medan, seterusnya menggunakan maskapai Batik Air dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pukul 12.20 WIB dengan harga Rp 3.012.800.

Baca juga: Asosiasi Maskapai Penerbangan Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat

Mayoritas penerbangan via Kuala Lumpur terpantau jauh lebih murah dibanding penerbangan transit dalam negeri. Kondisi ini pun dikeluhkan seorang pengguna jasa penerbangan M Yanis.

“Mau dibuat bagaimanapun, misalnya dipenggal-penggal tiketnya, dari Banda Aceh ke Kuala Lumpur sekali penerbangan, lalu lanjut ke Jakarta dengan maskapai berbeda, masih tetap murah via Kuala Lumpur. Saya sering menggunakan penerbangan model begini, dan ini sebenarnya memalukan, masak iya dalam negeri jauh lebih mahal,” sebut Yanis, warga Lhokseumawe, Sabtu (12/1/2018).

Dia menyebutkan, penerbangan langsung dari Banda Aceh ke Jakarta seharusnya menjadi perhatian khusus bagi maskapai di tanah air.

Pasalnya, Provinsi Aceh tercatat dalam sejarah sebagai penyumbang pesawat pertama Indonesia dengan Seulawah 1 dan Seulawah 2 era Presiden Sukarno.

“Dengan demikian, harusnya ada diskon buat rakyat Aceh. Bukan malah sebaliknya jauh lebih malah lewat dalam negeri,” terang Yanis.

Baca juga: Terbang ke Jakarta, Warga Aceh Pilih Lewat Kuala Lumpur

Mendengar jeritan warganya, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah pun angkat bicara. Dia menyesalkan melambungnya harga tiket pesawat dari Aceh ke Jakarta.

“Saya sesalkan maskapai lalai memprediksi ekses ekonomi yang lebih luas seperti fenomena Banda Aceh ke Jakarta via KL (Kuala Lumpur). Itu sangat merugikan negara," kata Nova.

"Sudah saatnya maskapai penerbangan melakukan uji publik atau sosialisasi yang terukur dan masif sebelum menaikkan tarif, terutama maskapai milik negara.” 

Dia menyebutkan, Pemerintah Provinsi Aceh akan menawarkan skema penentuan tarif yang lebih rasional pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, Plt Gubernur Nova tidak menjelaskan detail tarif rasional yang dimaksud.

“Kami akan berkirim surat mempertanyakan kebijakan tarif tinggi ini kepada Menhub RI dan tembusan kepada Pak Presiden,” ujar Nova.

Respons INACA

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com