Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Terburuk Neraca Dagang, Pemerintah Sebut karena Ekonomi Jalan

Kompas.com - 16/01/2019, 12:06 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyadari perlunya upaya keras untuk menggenjot ekspor menyusul defiist neraca perdagangan yang terburuk sepanjang sejarah sebesar 8,57 miliar dollar AS pada 2018.

Meski begitu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution melihat ada sisi positif dari defisit neraca dagang itu. Hal ini terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kenapa terjadi defisit yang membesar? itu ya karena ekonominya jalan. Kalau enggak jalan impornya enggak akan segitu," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Menurut Darmin, dengan menggeliatnya ekonomi di Indonesia maka kebutuhan untuk impor kian besar. Impor dilakukan kerena selama ini barang-barang tersebut tidak bisa diproduksi di dalam negeri.

Masalah besar dari defisit dagang 2018, kata dia, ada pada ekspor yang pertumbuhannya tak sebesar impor. Darmin menyebut hal ini karena tak banyak barang yang bisa di ekspor selama 2018.

Beberapa komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti CPO justru tumbuh melambat, bahkan defisit.

Masalah kian besar akibat konsisi ekonomi dunia yang melemah. Hal ini menjadi tantangan ekspor ke depan.

"Ekspornya ya karena memang global itu enggak bagus kan. Karena enggak bagus kita susah ekspornya. Sementara ekonomi kita lumayan bagus, jadi kita lancar impornya. Jadi defisit," kata Darmin.

Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia menyentuh defisit tertinggi pascareformasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, defisit neraca perdagangan RI mencapai 8,57 miliar dollar AS sepanjang 2018.

Angka ini merosot tajam dibandingkan neraca dagang tahun sebelumnya. Pada 2017 lalu, neraca dagang Indonesia justru mengalami surplus 11,84 miliar dollar AS.

"Penyebab defisit 2018 lebih karena defisit migas 12,4 miliar dollar AS," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/1/2019).

"Sementara itu untuk nonmigas, kita masih surplus 3,84 milliar dollar AS," sambung dia.

Sebelum 2018, berdasarkan data yang dimiliki BPS, defisit neraca dagang Indonesia terjadi pada 1975 sebesar 391 juta dollar AS dan pada 2012 sebesar 1,7 miliar dollar AS.

Selanjutnya, pada 2013 terjadi defisit neraca perdagangan sebesar 4,08 miliar dollar AS dan pada 2014 defisit mencapai 2,20 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com