Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Mengapa Harga Tiket Pesawat Mahal?

Kompas.com - 23/01/2019, 08:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Disebut semu karena pada dasarnya penerbangan adalah “mahal”: harga pesawat terbang mahal, ongkos operasi mahal dan biaya pemeliharaan pesawat sangat tidak murah.

Lepas dari mahalnya penerbangan, dalam perspektif Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat luas, jaring perhubungan udara menjadi sangat penting dan bernilai strategis.

Eksistensi Indonesia sebagai sebuah negara kesatuan akan sangat bergantung kepada terselenggaranya sistem dari jaring perhubungan udara yang mapan. 

Dapat dibayangkan, bagaimana penyelenggaraan administrasi dan logistik dalam tata kelola pemerintahan dapat berjalan tanpa adanya jaring perhubungan udara yang baik. 

Pada sisi lain, maka jaring perhubungan udara seperti juga jaring perhubungan darat dan laut memiliki peran sebagai sarana transportasi kebutuhan masyarakat luas.   

Sarana transportasi pada dasarnya harus dapat diselenggarakan oleh negara sebagai bagian dari aspek pelayanan masyarakat. Dengan format seperti itu maka tidak dapat dihindari jaring perhubungan udara di negeri ini akan juga hadir sebagai sebuah peluang bisnis bagi para pengusaha, terutama pengusaha yang lihai melihat peluang.

Pola penyelenggaraan penerbangan

Dengan demikian, bila kita hendak melihat penanganan penyelenggaraan sistem jaring perhubungan udara di negara kepulauan seperti Indonesia, dalam aspek manajemen harus ditata terlebih dahulu pola penyelenggaraannya.   

Pertama, harus dipertimbangkan tentang jaring perhubungan udara yang menjadi andalan dari penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dalam menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).   

Berikutnya adalah sisi aspek pelayanan masyarakat. Penyelenggaraannya harus berimbang antara mana yang menjadi beban pemerintah dan mana yang menjadi lahan bisnis pengusaha.

Dalam bentuk dan persepsi seperti itulah, sebenarnya NKRI memang harus memiliki maskapai penerbangan yang berperan sebagai pembawa bendera, duta bangsa yang menghubungkan kota-kota besar di seluruh tanah air dan juga kota-kota penting di luar negeri.   

Untuk perhubungan udara bagi kota-kota kecil hingga wilayah terpencil, penerbangan perintis harus hadir melayani.

Demikian pula khusus untuk penerbangan charter yang berhubungan dengan pelayanan sektor investasi dalam pembangunan nasional harus pula didirikan sebuah maskapai penerbangan charter.   

Pada sisi bagian dari jaring perhubungan udara yang tidak mungkin dapat diselenggarakan oleh pemerintah karena keterbatasannya, barulah  diberi kesempatan bagi pihak swasta untuk mengembangkan bisnis dalam penerbangan domestik, luar negeri, dan juga charter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Di Ajang ASEAN Summit, RI Angkat Isu Aset Kripto hingga Sistem Pembayaran Digital

Di Ajang ASEAN Summit, RI Angkat Isu Aset Kripto hingga Sistem Pembayaran Digital

Whats New
Segera Daftar, BKI Sediakan 120 Kuota Mudik Gratis dengan Bus

Segera Daftar, BKI Sediakan 120 Kuota Mudik Gratis dengan Bus

Whats New
Tips Mengelola Keuangan saat Ramadhan

Tips Mengelola Keuangan saat Ramadhan

Spend Smart
RI Bakal Impor 2 Juta Ton Beras, Bisa dari India hingga Thailand

RI Bakal Impor 2 Juta Ton Beras, Bisa dari India hingga Thailand

Whats New
8 Jam Geledah Kantor Ditjen Minerba, KPK Bawa 2 Koper

8 Jam Geledah Kantor Ditjen Minerba, KPK Bawa 2 Koper

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT SIER untuk Lulusan D3-S2, Simak Kualifikasinya

Lowongan Kerja BUMN PT SIER untuk Lulusan D3-S2, Simak Kualifikasinya

Work Smart
PT INKA Siapkan Kajian untuk Retrofit KRL KCI, Pemakaiannya Bisa Diperpanjang 10 Tahun

PT INKA Siapkan Kajian untuk Retrofit KRL KCI, Pemakaiannya Bisa Diperpanjang 10 Tahun

Whats New
Bank OCBC NISP Minta Perlindungan Hukum Soal Penegakan Hukum Kasus Kredit Macet

Bank OCBC NISP Minta Perlindungan Hukum Soal Penegakan Hukum Kasus Kredit Macet

Whats New
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka, Ini Daftar 7 Instansi dan Formasinya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka, Ini Daftar 7 Instansi dan Formasinya

Work Smart
Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak

Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak

Whats New
Menteri ESDM Akui Ada Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja di Ditjen Minerba

Menteri ESDM Akui Ada Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja di Ditjen Minerba

Whats New
Berlangsung dari Siang, KPK Masih Geledah Gedung Ditjen Minerba Kementerian ESDM

Berlangsung dari Siang, KPK Masih Geledah Gedung Ditjen Minerba Kementerian ESDM

Whats New
Akui Naik Alphard di Apron Bandara, Sri Mulyani: Itu Protokol Selama Ini

Akui Naik Alphard di Apron Bandara, Sri Mulyani: Itu Protokol Selama Ini

Whats New
Kapal Pengangkut Pertalite yang Terbakar Berhasil Ditarik ke Pelabuhan Lombok

Kapal Pengangkut Pertalite yang Terbakar Berhasil Ditarik ke Pelabuhan Lombok

Whats New
Sudah Bayar Pajak, Kenapa Harus Lapor SPT Tahunan?

Sudah Bayar Pajak, Kenapa Harus Lapor SPT Tahunan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+