Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara yang Tepat Negosiasi Gaji?

Kompas.com - 06/02/2019, 06:23 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika baru saja mendapatkan pekerjaan idaman baru, dan Anda diberikan penawaran gaji perdana, apa yang akan Anda lakukan? Menerima angka yang ditawarkan atau melakukan negosiasi untuk mendapatkan gaji yang lebih besar?

Seperti mengutip dari CNBC Make It Rabu (6/2/2019), kebanyakan orang akan menyarankan untuk melakukan negosiasi. Namun, seorang penulis manajemen kenamaan Suzy Welch menyatakan, kebiasaan tersebut merupakan kesalahan.

"Saya memahami tidak semua orang akan sepakat dengan nasihat saya terkait hal ini, namun inilah nasihat yang akan diberikan kepada anak-anak saya: jika gaji yang ditawarkan berada di kisaran 10 persen hingga 15 persen dari apa yang dibayangkan, ucapkan 'Oke, terimakasih. Saya bersemangat dan tak sabar untuk bekerja,'" ujar dia seperti dikutip dari CNBC Make It, Rabu (6/2/2019).

1. Jangan Minta Kenaikan Gaji Terlalu Awal

Data menunjukkan, perempuan cenderungan lebih sedikit melakukan negosiasi dibandingkan laki-laki, dan menghasilkan pendapatan yang lebih kecil sebagai dampaknya. Namun, Welch mengatakan, meminta kenaikan gaji di awal penawaran bisa membuat Anda dianggap serakah, dan penelitian Harvard menunjukkan perempuan sangat rentan terhadap hal ini.

"Anda ingin menjadi bagian dari tim dan jadilah orang yang percaya, upah akan sejalan dengan perfroma kerja," ujar dia.

Gagal menjalankan hal itu bisa merusak karir Anda. Welch mengatakan, ada seorang perempuan bertalenta yang memaksa kenaikan tingkat gaji sebesar 3 persen ketika pertama kali bekerja di sebuah perusahaan. Namun, dia berakhir bersusah payah ketika akhirnya mulai bekerja dan menyadari, orang-orang bersikap dingin terhadap dirinya.

"Hal itu tak layak," ujar Welch.

Menunggu kenaikan gaji tak sekedar untuk menghindari hal-hal semacam itu, namun juga salah satu bentuk strategi.

"(Menunggu) memposisikan Anda dengan sempurna untuk bisa meminta dan mendapatkan kenaikan yang signifikan setelah Anda melakukan kontribusi untuk pekerjaan Anda," ujar dia lebih lanjut.

2. Atur Pertemuan dengan Bos Setiap 6 Bulan Sekali

Dibanding meminta kenaikan gaji di muka, Welch menyarankan sebaiknya mengatur pertemuan dengan atasan enam bulan setelah Anda mulai bekerja. Yakinkan atasan Anda mengenai tujuan Anda serta bagaimana Anda telah berkontribusi pada kesuksesan tim. Jelaskan pula tak hanya mengenai keberhasilan tetapi juga telah melakukan sesuatu yang lebih dari seharusnya.

"Lalu katakan, 'saya harap hal itu bisa diakui melalui kompensasi," jelas Welch.

Dengan menunggu beberapa bulan akan menambah waktu agar atasan Anda bisa mengakui bahwa gaji Anda harus disesuaikan dengan performa kerja, sekaligus menambah alasan untuk kenaikan gaji yang Anda inginkan. Bahkan, terbuka pula kemungkinan Anda bisa mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi.

"Masuklah dengan niatan yang baik, lakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Dan dalam jangka panjang, atau bahkan dalam jangka pendek, Anda akan mendapatkan hasilnya," ujar Welch.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com