Sementara itu, berdasarkan survei Sindikasi terhadap 100 pekerja di sektor kreatof dan media, sebanyak 40 persen responden menjawab bahwa beban kerja kuantitatif memicu mereka stres berat.
Beban kerja kuantitatof yang dimaksud yakni seberat banyak pekerjaan yang dilakukan. Kebanyakan responden yang menjawab ini berprofesi sebagai arsitek, bidang e-commerce, dan yang berkaitan dengan strategi.
Sementara untuk beban kerja kualitatif, sebanyak 33 persen responden menganggap hal tersebut membebani mereka dan memicu stres berat. Tugas-tugasnya tak hanya banyak, tapi juga mrnumpuk dan kompleks.
Hampir sama dengan sebelumnya, responden yang menjawab ini sebagian besar adalah pekerja di e-commerce, desain komunikasi visual, dan juga pegawai lepas maupun pekerja ganda.
"Selain kurang istirahat dan banyak beban kerja, juga tidak ada kejelasan karir di masa depan," ujar Fathimah Fildzah Izzati, peneliti Divisi Riset dan Edukasi Sindikasi.
Dari sisi gender, perempuan yang paling banyak merasa tidak ada perkembangan karir. Riset juga menunjukkan bahwa responden perempuan lebih banyak mengeluhkan kurangnya jam istirahat mereka akibat pekerjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.