JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Garuda Indonesia menetapkan harga tiket pesawat yang masuk akal.
Hal tersebut diungkapkan Budi menyusul banyak keluhan dari masyarakat yang mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat.
"Kita minta semacam policy-lah dari Garuda untuk menaikkan (tarif) dalam jumlah yang reasonable," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Budi meminta kenaikan harga tiket pesawat harus mempertimbangkan daya beli masyarakat sehingga kenaikan tarif tak akan membebani masyarakat.
"(Harus) sesuai dengan affordability masyarakat," kata Budi.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Aceh lebih memilih berangkat ke Jakarta via Kuala Lumpur karena harga tiket langsung Aceh-Jakarta terbilang mahal.
Kompas.com mencoba membandingkan harga tiket, seperti pada Minggu (13/1/2019), penerbangan dari Banda Aceh menggunakan maskapai AirAsia pukul 11.10 via Kuala Lumpur dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 19.30 hanya Rp 716.800.
Bandingkan penerbangan dengan jam yang sama menggunakan maskapai Lion Air dari Banda Aceh pukul 06.00 via Bandara Kualanamu, Medan, dan seterusnya menggunakan maskapai Batik Air dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pukul 12.20 dengan harga Rp 3.012.800.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.