Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tiket LRT Cenderung Mahal?

Kompas.com - 14/02/2019, 09:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif Light Rail Transit (LRT) dianggap terlalu mahal bagi sebagian pelanggan kereta api. Sebab, jika dibandingkan dengan tiket Commuter Line, harganya bisa tiga hingga empat kali lipat lebih mahal.

Commuter Line umumnya hanya merogoh kocek Rp 3.000-Rp 4.000, sementara harga tiket LRT dibanderol Rp 12.000. Harganya kurang lebih sama seperti bus Mayasari.

Vice Presiden PMO Operation PT Kereta Api Indonesia Iwan Eka Putra, tarif tersebut sudah terbilang murah mengingat buaya produksinya yang juga mahal.

"Itu sudah subsidi LRT. Kalau belum itu bisa Rp 40.000," ujar Iwan di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Produksi LRT Jabodebek memakan biaya Rp 500 miliar per kilometer. Adapun LRT Jabodebek tahap I akan memiliki panjang sekitar 44,43 kilometer. LRT nantinya juga akan terintegrasi dengan stasiun kereta dan juga halte Transjakarta sehingga memudahkan mobilitas.

Jika berasal dari wilayah pinggiran Jakarta, pusat kota juga bisa dijangkau dalam waktu kurang dari 1 jam. Menurut Iwan, harga tiket tersebut sudah pantas mrmbgingat banyak benefit yang didapatkan.

"Kota juga menyiapakn transportasi dan pedestrian untuk pejalan kaki supaya tidak terganggu," kata Iwan.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Punjung Setya Brata mengatakan, dalam proses perencanaan, sudah dilakukan peninjauan dalam beberapa lapis. Konsultan internasional juga terlibat di dalamnya.

Mulanya, pembangunan ini akan menghabiskan dana sekitar Rp 12 triliun. Namun, setelah dilakukan berbagai efisiensi dan peninjauan kembali, biayanya bisa berkurang Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.

"Apa yang dilakukan kontraktor sudah dicek juga oleh BPKP apa yang dilakukan. Proses akuntabilitas di pemerintah sudah dijalani," kata Punjung.

Sejauh ini, perkembangan pembangunan proyek LRT Jabodebek fase I hingga Januari 2019 telah mencapai 56,1 persen. Pembangunan LRT Jabodebek fase I membentang dari Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang kemudian Cawang-Dukuh Atas. LRT Jabodebek sendiri tercatat sepanjang 44,3 kilometer.

Progress untuk rute Cawang-Cibubur 76,21 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 44,19 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 51,06 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com