Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Makanan hingga Kosmetik Bisa Dongkrak Industri Halal Indonesia

Kompas.com - 21/02/2019, 19:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menganggap industri halal salah satu potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di Indonesia. Produk-produk halal mulai menjadi sorotan di dunia industri, tak hanya di negara mayoritas Islam, tapi juga negara nonislam.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, produk halal Indonesia yang berpotensi dilirik banyak orang beragam, mulai dari makanan, kosmetik, hingga pariwisata.

"Kuliner halal, fashion halal, dan juga tourism halal, dan tentu saja ke depannya terkait dengan kosmetika halal," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Tahun Ini, KNKS Akan Kembangkan Keuangan Syariah dan Industri Halal

Industri halal bukan hal yang baru di Indonesia. Pelaku usaha maupun konsumen bukan hanya menyasar pada makanan dan minuman halal, tapi juga produk halal lainnya.

Kosmetik, misalnya, ada merek yang mengusung tema halal sebagai nilai jual. Merek kosmetik halal sekaligus sebagai dasar bahwa mereka menggunakan bahan-bahan alami untuk kosmetik.

Selain itu, industri mode syariah juga berkembang pesat di Indonesia.

Belakangan, pariwisata halal tengah berkembang di Indonesia. Diketahui, sektor pariwisata digadang-gadang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menambah cadangan devisa negara.

Baca juga: Ini Strategi Agar Indonesia Jadi Pemain Kunci Industri Halal Global

Perry mengatakan, BI terus mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia melalui berbagai kebijakan.

"Kebijakan-kebijakan Bank Indonesia diarahkan ke sana, mulai dari komunitas maupun sinergi dengan KNKS," ujar Perry.

Salah satunya dengan membangun ekosistem halal yang tediri dari sejumlah komunitas-komunitas yang concern pada isu tersebut. Misalnya, pengembangan komunitas halal, seperti pesantren maupun pelaku industr, termasuk sinergi dengan Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

"Ekosistemnya harus dikembangkan jadi ekonomi halal yang berbasis komunitas, apakah pesantren maupun komunitas muslim, ekonomi halal yang berbasis industri, apakah industri kelas menengah ataupun besar," kata Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com